GELORA.CO - Wakil Presiden (Wapres) RI, Gibran Rakabuming Raka, berbicara perihal bonus demografi yang akan didapatkan Indonesia pada 2030 hingga 2045.
Gibran mengajak anak muda Indonesia untuk tidak menyia-nyiakan momen berharga tersebut.
Menurut mantan wali kota Surakarta tersebut, pada momen itu jumlah usia produktif di tanah air mencapai lebih dari separuh total penduduk Indonesia.
Peneliti Senior Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Lili Romli mengomentari soal video monolog yang dibuat oleh Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka.
Diketahui dalam video monolog tersebut, Wapres Gibran membahas soal bonus demografi.
Lili menilai dari monolog itu Gibran tengah mencoba mencari perhatian publik.
Terutama menarik perhatian kalangan muda, karena ia mengangkat tema bonus demografi.
Dengan status Gibran sebagai Wapres, Lili juga menilai setiap tindakannya cenderung sarat akan motif politik.
“Setiap pejabat politik, apalagi setingkat wapres, setiap tindakan dan ucapannya cenderung memiliki atau bermotif politik."
"Begitu juga publik cenderung akan menilai seperti itu, ada motif politik, tidak dalam ruang yang vakum."
“Nah, tampaknya Wapres, melalui tim medianya, mencoba menarik perhatian publik, khususnya kalangan muda, dengan mengusung tema bonus demografi yang disampaikan secara monolog tersebut,” kata Lili dilansir Kompas.com, Minggu (20/4/2025).
Lebih lanjut Lili mengungkap, motif politik ini akan semakin terlihat karena seorang wapres umumnya hanya menunggu tugas yang diberikan presiden karena statusnya sebagai pembantu presiden.
Namun, langkah Gibran membuat video monolog dinilai memperjelas maksud politik di baliknya.
Menurut Lili, monolog yang dibawakan Gibran dengan gaya terstruktur dan sistematis itu merupakan bagian dari strategi komunikasi politik untuk menarik simpati generasi muda.
Pasalnya dengan format monolog ini, Gibran bisa menghindari risiko salah ucap.
Selain itu format monolog ini bisa terlihat lebih menarik di mata publik.
Pemilihan tema bonus demografi ini juga dinilai menyentuh keresahan generasi muda soal masa depan mereka.
“Dengan disampaikan secara monolog, dengan tutur kata yang teratur dan sistematis, jika direspons positif oleh kalangan muda tentu bisa menyedot perhatian dan simpati. Ini bisa menjadi modal sosial dan politik untuk Wapres ke depan," tutur Lili.
Namun monolog ini juga bisa menjadi boomerang bagi Gibran dan bisa juga hanya dianggap sebagai alat pencitraan.
Terlebih jika banyak publik menganggap cara berbicara Gibran secara langsung tidak sebagus yang ditampilkan dalam video monolog tersebut.
“Bisa jadi publik merespons negatif karena, seperti diketahui, bila berbicara secara langsung, tidak sebagus bicara secara monolog tersebut. Tentu kalau dianggap negatif, dianggap angin lalu saja, dianggap bagian dari pencitraan,” jelas Lili.
Monolog Wapres Gibran soal Bonus Demografi 2030-2045
Wakil Presiden (Wapres) RI, Gibran Rakabuming Raka, berbicara perihal bonus demografi yang akan didapatkan Indonesia pada 2030 hingga 2045.
Gibran mengajak anak muda Indonesia untuk tidak menyia-nyiakan momen berharga tersebut.
Menurut mantan wali kota Surakarta tersebut, pada momen itu jumlah usia produktif di tanah air mencapai lebih dari separuh total penduduk Indonesia.
Wakil Presiden (Wapres) RI, Gibran Rakabuming Raka, berbicara perihal bonus demografi yang akan didapatkan Indonesia pada 2030 hingga 2045.
Gibran mengajak anak muda Indonesia untuk tidak menyia-nyiakan momen berharga tersebut.
Menurut mantan wali kota Surakarta tersebut, pada momen itu jumlah usia produktif di tanah air mencapai lebih dari separuh total penduduk Indonesia.
"Indonesia akan mendapatkan puncak bonus demografi di tahun 2030 sampai tahun 2045. Sebuah kondisi yang terjadi hanya satu kali dalam sejarah peradaban sebuah bangsa," kata Gibran, dikutip dari kanal YouTube pribadinya, Minggu (20/4/2025).
"Kesempatan ini tidak akan terulang, dimana sekitar 208 juta penduduk kita akan berada di usia produktif," imbunya.
Baca juga: Tiba di Tanah Air Usai Lawatan di 5 Negara, Presiden Prabowo Disambut Gibran Rakabuming
Gibran menjelaskan bahwa penduduk usia produktif di suatu negara lebih besar, sehingga memiliki pengaruh yang signifikan dalam menentukan arah kemajuan.
"Ini adalah kesempatan emas untuk mengelola bonus demografi, agar tidak menjadi sekadar bonus," kata dia.
Gibran berkata, bonus demografi bisa menjadi jawaban untuk masa depan Indonesia.
Ia lantas memberikan contoh beberapa anak muda Indonesia yang sudah mulai menjadi jawaban dari tantangan yang ada.
Pertama, film animasi Indonesia yang berjudul Jumbo, karya rumah produksi Visinema Pictures ternyata sudah ditonton oleh empat juta penonton.
Kedua, Timnas U-17 Indonesia akhirnya untuk pertama kalinya berhasil lolos kualifikasi Piala Dunia 2025.
"Film Jumbo ini karya animator muda Indonesia yang saat ini sudah mencapai 4 juta penonton. Serta akan ditayangkan di 17 negara, yakni Asia dan Eropa. Ini menjadi era baru industri animasi Indonesia," tuturnya.
"Timnas U17 kita untuk pertama kalinya lolos via kualifikasi ke Piala Dunia dan menjadi satu-satunya wakil dari Asia Tenggara. Ini adalah kekuatan kita sebagai generasi muda, kita harus selalu siap dan mempersiapkan diri," tandasnya.
Sumber: tribunkaltim