GELORA.CO - Ahli forensik digital sekaligus mantan dosen Universitas Mataram, Rismon Hasiholan Sianipar kembali membuat gempar publik
Risman, yang sebelumnya mempermasalahkan skripsi Joko Widodo alias Jokowi, kini menemukan fakta mengejutkan perihal foto yang disebut-sebut diambil saat momentum wisuda Jokowi dari Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada (UGM).
Foto tersebut sudah beredar di media sosial sejak lama dan sering digunakan pendukung Jokowi sebagai counter ketika isu ijazah palsu kembali diangkat pihak tertentu
Melalui akun X, Risman menyebut bahwa dirinya telah melakukan pengolahan foto dengan metode Error Level Analysis
Hasilnya, foto yang beredar tersebut diduga telah mengalami perubahan dari foto aslinya.
"ELA (Error Level Analysis) atas kedua citra digital wisuda yang beredar. Kotak merah menandakan potensi edit karena sebaran kompresi yang tidak seragam," tulis Rismon dikutip Warta Kota dari akun X pribadinya, Selasa (22/4/2025)
Dalam unggahannya, Rismon menunjukkan perbedaan foto yang diduga palsu dengan foto lain yang disebutnya sebagai foto asli sebelum diedit.
Dalam foto kedua, tampak ada banyak perubahan.
Salah satunya dugaan manipulasi terhadap seorang pria yang ada di dalam foto
Foto yang disebut mirip dengan Jokowi muda, dengan kacamata tebalnya, tidak ada dalam foto asli yang diunggah Rismon
Sebelumnya, dengan metode sama, Rismon menemukan kejanggalan dari foto ijazah Jokowi yang beredar di media sosial.
Khususnya di area foto ijazah, yang menurutnya memiliki keanehan
Seperti diketahui, nama Risman banyak dibicarakan setelah meragukan keaslian ijazah kuliah Jokowi
Dia bahkan bersama sejumlah aktivis mendatangi langsung pihak UGM untuk meminta klarifikasi
Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Sigit Sunarta menyayangkan atas tuduhan yang disampaikan Rismon tersebut.
Tudingan bahwa ijazah dan skripsi dari Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) adalah palsu itu viral di media sosial (medsos) X.
"Ijazah S1 Kehutanan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang diterbitkan UGM pada 1985 adalah palsu," ujar Rismon dalam unggahan tersebut.
Tudingan itu juga berlandaskan bahwa ijazah Jokowi menggunakan font Times New Roman.
Para netizen berpendapat bahwa font itu diperkenalkan secara massal pada tahun 1992 lewat sistem operasi Windows 3.1.
Sementara, ijazah mantan Wali Kota Solo itu diterbitkan pada tahun 1985.
Sumber: tribunnews