Mencuat Isu Matahari Kembar di Pemerintahan Prabowo, Cak Imin Beri Respons Begini

Mencuat Isu Matahari Kembar di Pemerintahan Prabowo, Cak Imin Beri Respons Begini

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO -  Isu matahari kembar di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, mencuat. Yang dimaksud matahari kembar adalalah adanya figur lain yang menjadi pemimpin selain Presiden. Dalam hal ini adalah selain Presiden Prabowo, ada juga Presiden RI ke-6 Joko Widodo.

Isu matahari kembar mencuat setelah sejumlah menteri pada Kabinet Merah Putih mengunjungi kediaman Jokowi di Solo beberapa waktu lalu.

Perlu diketahui, beberapa menteri di kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran saat ini adalah mereka yang pernah menjadi menteri di kabinet Presiden Jokowi. Benarkah matahari kembar terjadi di pemerintahan Presiden Prabowo?

Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, mengaku belum mendengar isu matahari kembar yang saat ini mencuat. 

Politisi yang akrab disapa Cak Imin itu menegaskan, bahwa tak pernah mendengar isu tersebut di dalam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

"Saya enggak pernah mendengar isu itu di internal kementerian pemerintahan. Enggak ada,” ujar Cak Imin yang juga Ketua Umum PKB itu kepada wartawan di Jakarta Selatan, dikutip Senin, 21 April 2025.

Diketahui, sejumlah menteri di Kabinet Merah Putih melakukan silaturahmi ke kediaman Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) saat Lebaran 2025. 

Dalam momen silaturahmi tersebut, ada beberapa menteri yang menyebut Jokowi dengan sebutan 'bos'.

Adapun sejumlah menteri yang berkunjung ke Solo untuk menemui Joko Widodo dalam momen Lebaran 2025, di antaranya Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, serta Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Wihaji.

Selain mereka, Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koperasi Budi Arie, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno, Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya, hingga Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera merespons momen tersebut. Ia mengatakan silaturahmi baik, tetapi jangan sampai ada matahari kembar.

"Ya, yang pertama tentu silaturahmi tetap baik ya, tapi yang kedua tidak boleh ada matahari kembar," kata Mardani kepada wartawan, Jumat, 11 April 2025.

Sumber: viva
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita