GELORA.CO - Korea Utara mengonfirmasi pengiriman pasukan militer ke Rusia di bawah perintah Kim Jong Un. Pasukan militer itu disebut sebagai pahlawan.
Pengerahan pasukan militer Korea Utara ke Rusia ini merupakan perintahah langsung dari Kim Jong Un. Hal ini juga menjadi pertama kalinya Korea Utara mengakui pengerahan pasukan tersebut ke Rusia.
Komisi Militer Pusat dari Partai Pekerja yang berkuasa di Korea Utara mengatakan pemimpin Kim Jong Un membuat keputusan untuk mengerahkan pasukan berdasarkan perjanjian kemitraan strategis komprehensif yang ditandatanganinya dengan Putin tahun lalu.
"Berdasarkan perintah kepala negara, sub-unit angkatan bersenjata Republik menganggap wilayah Rusia sebagai wilayah negara mereka dan membuktikan aliansi yang kuat antara kedua negara," kata komisi tersebut, dikutip KCNA, Senin (29/4/2025).
Di sisi lain, Kim Jong Un mengatakan pasukan militer yang dikirim ke Rusia adalah pahlawan. Mereka berjuang demi keadilan dan perwakilah negara.
"Mereka yang berjuang demi keadilan semuanya adalah pahlawan dan perwakilan kehormatan ibu pertiwi," kata Kim.
Lebih lanjut, Kim Jong Un menganggap pengerahan pasukan itu sebagai suatu kehormatan untuk memiliki aliansi sekuat Rusia.
"Korea Utara menganggapnya sebagai suatu kehormatan untuk memiliki aliansi dengan negara sekuat Federasi Rusia," ujarnya.
Sebelumnya, Ukraina memperkirakan bahwa Korea Utara telah mengirim total 14.000 tentara, termasuk 3.000 bala bantuan untuk menggantikan korban yang gugur ke Rusia.
Namun mereka yang dikirim ke medan perang kekurangan kendaraan lapis baja dan pengalaman dalam peperangan pesawat nirawak. Mereka pun mengalami banyak korban tetapi beradaptasi dengan cepat.
Rusia mengonfirmasi pada hari Sabtu untuk pertama kalinya bahwa tentara Korea Utara telah bertempur bersama Rusia di Kursk. Baik Rusia maupun Korea Utara sebelumnya tidak mengonfirmasi atau membantah pengerahan tersebut.
Pekan lalu, Rusia mengatakan pasukan Ukraina telah diusir dari desa Rusia terakhir yang mereka kuasai, meskipun Kyiv membantah klaim tersebut dan mengatakan pasukan mereka masih beroperasi di Belgorod, wilayah Rusia lainnya yang berbatasan dengan Ukraina.
Sumber: era