Anggota Knesset Israel Ikutan Serbu Masjid Al-Aqsa, Picu Ketegangan di Yerusalem Timur

Anggota Knesset Israel Ikutan Serbu Masjid Al-Aqsa, Picu Ketegangan di Yerusalem Timur

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Seorang anggota parlemen (Knesset) Israel dari kubu sayap kanan, Zvi Sukkot, ikut serta dalam penyerbuan ribuan pemukim ilegal Israel ke kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki, Kamis,17 April 2025, bertepatan dengan peringatan hari kelima Paskah Yahudi.

Penyerbuan ini menambah ketegangan yang sudah tinggi di wilayah tersebut, seiring dengan semakin seringnya pelanggaran terhadap status quo situs suci yang dihormati umat Islam dan Yahudi. 

Menurut pernyataan dari kantor gubernur Yerusalem, para pemukim tidak hanya memasuki halaman masjid tetapi juga mendatangi pemakaman kuno Bab Al-Rahma, di mana mereka melakukan ritual keagamaan Talmud.

“Ribuan pemukim ilegal mengunjungi halaman Masjid Al-Aqsa dan pemakaman Bab Al-Rahma, yang merupakan situs warisan Islam berusia lebih dari 1.400 tahun,” bunyi pernyataan tersebut, seperti dimuat Anadolu Ajansi.

Bab Al-Rahma dikenal sebagai tempat peristirahatan sejumlah sahabat Nabi Muhammad SAW.

Zvi Sukkot, anggota Knesset dari Partai Zionisme Religius yang dipimpin oleh Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir, dilaporkan turut melakukan “sujud agung” di area kompleks, sebuah tindakan yang dianggap provokatif dan melanggar aturan status quo.

Aksi ini mendapat dukungan langsung dari Ben-Gvir. 

“Saya senang melihat bahwa MK Zvi Sukkot, seperti ribuan orang lainnya, bersujud dan berdoa di Temple Mount (Masjid Al-Aqsa),” ujarnya dalam sebuah pernyataan.

Masjid Al-Aqsa adalah situs tersuci ketiga bagi umat Islam setelah Masjidil Haram di Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah.

Sementara itu, umat Yahudi menyebut area tersebut sebagai “Temple Mount,” lokasi dua kuil Yahudi pada zaman dahulu menurut kepercayaan mereka.

Sejak tahun 2003, Israel mengizinkan pemukim ilegal Yahudi memasuki kompleks Al-Aqsa hampir setiap hari kecuali Jumat dan Sabtu, sebuah kebijakan yang ditentang keras oleh umat Islam dan masyarakat internasional karena dinilai melemahkan kontrol wakaf Islam atas situs suci tersebut.

Yerusalem Timur, tempat berdirinya Masjid Al-Aqsa, diduduki oleh Israel sejak Perang Arab-Israel 1967. Israel kemudian mencaplok kota tersebut secara sepihak pada 1980, sebuah tindakan yang tidak diakui oleh komunitas internasional.

Aksi penyerbuan terbaru ini dikhawatirkan dapat memicu eskalasi lebih lanjut di wilayah yang selama ini menjadi titik panas konflik Israel-Palestina.

Sumber: rmol
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita