Rupiah Jatuh, Harga Saham Rontok, Menteri Ani Mundur Saja!

Rupiah Jatuh, Harga Saham Rontok, Menteri Ani Mundur Saja!

Gelora News
facebook twitter whatsapp
Rupiah Jatuh, Harga Saham Rontok, Menteri Ani Mundur Saja!

GELORA.CO
- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (SMI) didesak mundur dari jabatannya di saat rupiah melemah terseret anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Menurut pengamat kebijakan publik, Gigin Praginanto, penyebab utama kondisi ini adalah terjun bebasnya kepercayaan investor terhadap pemerintah.

Pun dia memperingatkan bahwa jika Presiden Prabowo Subianto terus sibuk dengan manuver politik, perekonomian Indonesia akan semakin terpuruk.

"Rupiah jatuh, harga saham rontok. Penyebab utamanya hanya satu, kepercayaan investor kepada pemerintah terjun bebas," kata Gigin, Rabu (19/3/2025).

Tak hanya itu, Gigin memberikan peringatan kepada Prabowo jika terlalu sibuk dengan manuver-manuver politik, perekonomian bakal semakin remuk. Lantas Gigin juga menyarankan agar Menteri Ani, sapaan Sri Mulyani segera mundur dari jabatannya. "Sebaiknya Sri Mulyani segera mundur. Dosanya terlalu besar," tegasnya.

Dia menilai Menteri Ani, menjerumuskan negara ke dalam utang secara besaran jauh di atas kemampuan perekonomian nasional untuk membayar. Kata dia, dampak dari kebijakan ekonomi yang diambil selama ini bisa memicu krisis ekonomi yang lebih besar. "Dampaknya, kini Indonesia di ambang krisis ekonomi yang bisa memicu kerusuhan besar," tandasnya.

Diwartakan, IHSG anjlok hingga 7% pada pukul 11.50 WIB di perdagangan Selasa (18/3/2025). IHSG turun ke level 6.084, dan ini adalah penurunan terdalam sejak pandemi Covid-19 pada 2020.

Bursa Efek Indonesia (BEI) bahkan sempat menghentikan sementara perdagangan saham pada sesi I kemarin, atau tepatnya di pukul 11.19, karena turun lebih dari 5% ke level 6.146,91. 

Kejatuhan IHSG diawali dengan rontoknya saham-saham unggulan (bluechips) seperti bank-bank besar, dan emiten teknologi raksasa milik konglomerat.

Sementara itu sejumlah emiten lain milik konglomerat kenamaan RI ikut menjadi pemberat gerak IHSG. Saham DCI Indonesia (DCII) yang kembali menyentuh batas auto rejection bawah (ARB) atau ambruk 20% ke level 115.800 menjadi pemberat utama. 

Sebagaimana diketahui, saham DCII sebelumnya reli panjang dengan kenaikan harian selalu menyentuh auto reject atas (ARA). Namun, kondisinya langsung berbalik arah setelah saham tersebut keluar dari papan pemantauan khusus.

Adapun beberapa penyebab IHSG ambruk yang pertama adalah karena realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga akhir Februari 2025 tercatat defisit Rp31,2 triliun atau 0,13% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). 

Pendapatan negara hingga akhir Februari 2025 mencapai Rp316,9 triliun. Jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2024, penerimaan negara anjlok 20,85%.

Hal ini dipengaruhi oleh setoran pajak yang terkontraksi. Pajak tercatat terkontraksi sebesar 30% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 269,02 triliun.

Head of Equity Trading Mitra Andalan Sekuritas (Mitra Pemasaran Mandiri Sekuritas) Arwendy Rinaldi Moechtar mengungkapkan pelemahan ekonomi domestik dan ketidakpastian regulasi. "Perlambatan ekonomi dalam negeri semakin terasa, tercermin dari turunnya penerimaan pajak yang menunjukkan lemahnya aktivitas bisnis," paparnya.

Isu Sri Mulyani mundur


Analis mengungkapkan salah satu penyebab pasar saham lesu hingga siang ini adalah isu mundurnya Menteri Keuangan Sri Mulyani. Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani mengatakan rumor mengenai Sri Mulyani membuat gejolak pasar.

"Ada juga isu dan rumor Sri Mulyani mau mundur itu juga membuat pasar mengalami gejolak," kata Arjun, Selasa (18/3/2025).

Head of Equity Trading Mitra Andalan Sekuritas (Mitra Pemasaran Mandiri Sekuritas) Arwendy Rinaldi Moechtar mengungkapkan bahwa rumor Sri Mulyani menyebabkan arus dana asing keluar dari pasar, sebab investor asing percaya dengan kinerja Sri Mulyani.

"Iya itu indikasi cukup significant, krn asing percaya Sri Mulyani," ucap Arwendy.

Sementara istana sudah buka suara mengenai kabar rencana pengunduran diri Menteri Keuangan Sri Mulyani yang beredar. Menurut Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Hariqo Wibawa Satria menegaskan bahwa kabar itu hoax.

"Kami ingin menegaskan bahwa informasi yang beredar mengenai pengunduran diri Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan adalah tidak benar alias hoax," kata Hariqo dikutip Monitorindonesia.com dari akun Instagram PCO, Selasa (18/3/2025).

Hariqo juga menekankan bahwa tidak pernyataan resmi dari Sri Mulyani maupun pihak terkait.

"Hingga saat ini tidak ada pernyataan resmi sebagaimana disampaikan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab," katanya.

Menurutnya, Sri Mulyani saat ini masih bertugas menjalankan dan tanggung jawabnya sebagai Menteri Keuangan. Ia juga mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak terprovokasi kabar yang beredar.

"Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi dan kami meyakini, kami mempercayai masyarakat kita tidak mudah terprovokasi oleh informasi-informasi yang jelas-jelas belum terverifikasi," katanya.

Sumber:
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita