Pria AS Dihukum Penjara Seumur Hidup karena Membunuh Anak Palestina-Amerika

Pria AS Dihukum Penjara Seumur Hidup karena Membunuh Anak Palestina-Amerika

Gelora News
facebook twitter whatsapp
Pria AS Dihukum Penjara Seumur Hidup karena Membunuh Anak Palestina-Amerika

GELORA.CO -
Juri di negara bagian Illinois, AS, telah menjatuhkan hukuman atas tuduhan pembunuhan dan kejahatan kebencian terhadap seorang pria yang melakukan penusukan menewaskan seorang bocah lelaki Amerika-Palestina berusia enam tahun pada Oktober 2023.

Joseph Czuba, 73, yang dinyatakan bersalah pada Jumat (28/2/2025), menghadapi hukuman penjara seumur hidup yang menurut jaksa dipicu kebencian anti-Muslim. Aksinya juga menyebabkan ibu dari anak laki-laki tersebut terluka kritis, sebagaimana dinyatakan dalam catatan pengadilan.

Pembunuhan anak laki-laki, Wadee Alfayoumi, dan serangan terhadap ibunya, Hanan Shaheen, adalah salah satu insiden kejahatan rasial terburuk di AS sejak dimulainya perang Israel di Gaza. Czuba, yang merupakan pemilik rumah Shaheen dan putranya, menikam bocah itu sebanyak 26 kali menggunakan pisau bergaya militer dengan bilah bergerigi sepanjang 7 inci (18 cm), kata pihak berwenang. 

Shaheen menderita beberapa luka tusuk dalam serangan yang terjadi di Plainfield Township, sekitar 40 mil (64 km) di barat daya Chicago. Selama persidangan minggu ini, Shaheen bersaksi bahwa Czuba mengatakan kepadanya, “Anda, sebagai seorang Muslim, harus mati.”

Michael Fitzgerald, jaksa di Kantor Kejaksaan Negeri Will County, menyajikan rekaman panggilan 911 dalam persidangan. “Pemilik rumah membunuh saya dan bayi saya,” kata Shaheen dalam rekaman audio tersebut. Czuba sebelumnya mengaku tidak bersalah dan tidak bersaksi selama persidangan 

Semua Anak Kami jadi Sasaran


Kasus ini menjadi berita utama di seluruh dunia dan sangat memukul komunitas Palestina yang besar dan mapan di wilayah Chicago. "Kita semua merupakan orangtua, yang berkebangsaan Arab atau Palestina … yang beragama Islam, kita semua melihat anak-anak kita tewas di Wadee Alfayoumi, karena ini bisa saja menimpa salah satu dari anak laki-laki kita, salah satu dari anak perempuan kita," kata Ahmed Rehab dari Council on American-Islamic Relations (CAIR)-Chicago, menurut kantor berita The Associated Press.

“Kebetulan sekali, orang itu adalah Wadee Alfayoumi. Ketika dia menjadi sasaran, semua anak kami menjadi sasaran. Setiap Muslim menjadi sasaran ketika dia [Czuba] berteriak, 'Semua Muslim harus mati,'” tambahnya.

Abed Ayoub, Direktur Eksekutif Komite Antidiskriminasi Amerika-Arab (ADC), mengatakan putusan tersebut memberikan keadilan bagi keluarga Wadee dan mengirimkan pesan jelas bahwa kekerasan yang dipicu kebencian tidak memiliki tempat di sini. “Kami tidak akan pernah menerima atau melupakan bahwa seorang anak berusia enam tahun kehilangan nyawanya karena retorika anti-Palestina yang berbahaya,” katanya, menurut kantor berita AFP.

Insiden AS lainnya yang menimbulkan kekhawatiran atas bias anti-Arab termasuk upaya penenggelaman seorang gadis Palestina-Amerika berusia tiga tahun di Texas, penusukan seorang pria Palestina-Amerika di Texas, dan pemukulan seorang pria Muslim di New York. Juga terjadi serangan massa yang brutal terhadap demonstran pro-Palestina di California dan penembakan di Florida terhadap dua pengunjung Israel yang disangka sebagai warga Palestina.

Sumber: inilah
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita