GELORA.CO - Organisasi kemasyarakatan atau ormas dan juga Lembaga Swadaya Masyarakat atau LSM, menjelang Lebaran Idul Fitri ini seperti biasa banyak yang memalak THR kepada pengusaha, pabrik-pabrik, pemilik toko bahkan sekolah yang diklaim berdiri di lingkungan mereka.
Sudah jadi rahasia umum. Setiap tahun, menjelang Lebaran Idul Fitri, selalu viral di media sosial, surat-surat permohonan permintaan THR disebar para anggota LSM dan ormas-ormas ke para pengusaha.
Tujuannya jelas, minta THR. Walaupun kemasan bahasanya mungkin bisa berbeda-beda. Ada yang memohon bantuan, partisipasi, peningkatan kerja sama dan sebagainya.
Ormas dan LSM yang malak THR sendiri sudah dilarang pemerintah. Beberapa Pemerintah Daerah (Pemda) juga ada yang galak menindak ormas dan LSM yang kedapatan minta THR.
Namun ternyata, yang gemar malak THR bukan cuma ormas dan LSM saja. Buktinya, viral di X, markas tentara di daerah sekelas Koramil juga kedapatan malak THR. Suratnya viral dan beredar luas di media sosial (medsos).
Viral di media sosial, sudah permintaan THR memiliki kop tertanda 'KOMANDO DISTRIK MILITER 0415/JAMBI KOMANDO RAYON MILITER 415-13/SEBAPO'. Surat tersebut dikirim Maret 2025 ini, artinya mungkin benar, sudah dekat-dekat Hari Raya Idul Fitri.
Seperti diunggah di akun X @NenkMonica, surat tersebut terang-terangan meminta THR yang mungkin ditujukan pada pengusaha setempat. Terlihat pada perihal surat disampaikan kalimat 'Mohon Bantuan Bingkisan Lebaran'.
"Jika ini benar sungguh sangat kampungan dan memalukan!" cuit akun X tersebut yang posting-annya telah ditanggapi oleh ribuan view dari netizen.
Netizen, masyarakat di dunia maya kaget, tapi tidak merasa heran. Beredarnya surat permohonan bantuan lebaran dari Koramil 415-13/Sebapo itu menambah citra buruk TNI yang lagi nyungsep gara-gara revisi Undang-undang TNI yang baru disahkan.
"Yang Lebaran siapa yang pening siapa," demikian terlihat sticker tulisan dalam foto surat permohonan THR tersebut sepertinya diunggah pertama kali oleh penerima surat tersebut.
Dalam isi surat, permintaan THR diperhalus dengan kalimat 'meningkatkan kerja sama'. Tertulis juga permohonan bantuan bingkisan Lebaran untuk 54 orang anggota.
"Ini sebelum ketok palu RUU TNI yaa? Bahasanya masih baik dan sopan. "Permohonan bantuan bingkisan," komentar pengguna X dengan akun FSutalaksana.
Beredarnya surat permohonan THR tersebut dari aparat TNI jelas bikin resah masyarakat. Dinilai kalau ormas dan LSM saja bikin resah, apalagi ini aparat bersenjata yang minta THR.
"Bukan ormas lagi langsung parjo," komentar akun X @Bridge24984.
Sumber: jawapos