Lokasi Sabung Ayam TKP Penembakan 3 Polisi di Lampung Disebut Kawasan Hitam, TNI-Polisi Investigasi

Lokasi Sabung Ayam TKP Penembakan 3 Polisi di Lampung Disebut Kawasan Hitam, TNI-Polisi Investigasi

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO  - Lokasi sabung ayam di Lampung yang digerebek tiga polisi Way Kanan berada dalam kawasan 'hitam'.

Di mana, di kawasan tersebut, peredaran senjata sudah turun temurun dan merupakan hal yang umum terjadi.

Sehingga, tim gabungan Kodam II/Sriwijaya bersama Polda Lampung kini tengah melakukan investigasi untuk memastikan apakah ada orang lain yang juga menembak tiga orang anggota polisi di Way Kanan tersebut.

"Kita harus pahami lokasi yang digunakan untuk sabung ayam bisa dikatakan istilahnya kawasan 'hitam'," kata Kapendam II/Sriwijaya Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar, Selasa (18/3/2025), dikutip dari TribunSumsel.com.


"Artinya, senjata-senjata yang beredar sudah turun temurun, sudah menjadi perbincangan umum." 

"Keterkaitan anggota apakah pelaku ada juga orang lain yang menembak, makanya mohon bersabar. Tim gabungan antara kita dengan Polda Lampung sedang menginvestigasi, kami tetap komunikasi ke media jika ada update berikutnya," tambahnya.

Eko mengatakan, dari kasus penembakan tiga polisi itu banyak hal yang perlu dibuktikan, seperti proyektil atau balistik yang kini masih dalam pengecekan.

Selain itu, senjatanya juga sampai saat ini belum ditemukan dan masih dalam proses pencarian.

"Itu yang harus dipahami, siapa yang menembak dan senjata yang digunakan apa. Itu masih kami cari keberadaan senjata yang digunakan," katanya.


Untuk diketahui, pelaku penembakan yakni dua oknum TNI sudah menyerahkan diri.

Kedua pelaku Kopka Basar dan Peltu Lubis menyerahkan diri semalam ke Denpom 23 Lampung.


"Semalam keduanya sudah menyerahkan diri. Semalam dijemput tim dari Kodim/Korem dan Polisi Militer. Keduanya masih di Denpom Lampung karena penanganannya disana," kata EkO, Selasa.


"Kami bersama kepolisian melakukan investigasi bersama. Saat ini kami bersama Polda Lampung membentuk tim gabungan untuk lebih mendalaminya," katanya.

Selain itu, Eko juga menyinggung mengenai isu bahwa oknum TNI yang mengelola ataupun memiliki tempat judi sabung ayam di Way Kanan Lampung.


Dia mengatakan, hal tersebut masih dalam proses investigasi.

"Pertanyaan tentang anggota mengelola ataupun memiliki tempat, saya garis bawahi ini masih dalam proses investigasi," tegasnya. 

Kronologi Penembakan

Sebelumnya, kejadian penembakan tiga anggota polisi Way Kanan, Lampung itu terjadi pada Senin (17/3/2025) sekitar pukul 16.50 WIB.

Saat itu, ketiga polisi tersebut sedang melakukan penggerebekan di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan.

Adapun, ketiga polisi itu adalah Kapolsek Negara Batin, AKP Anumerta Lusiyanto, dan anak buahnya, Aipda Anumerta Petrus Apriyanto, serta anggota Polres Way Kanan, Briptu Anumerta Ghalib Surya Ganta.

Lokasi kejadian disebut cukup jauh dari pemukiman warga.

Setiba di lokasi, polisi yang memergoki pelaku judi sabung ayam mendapat perlawanan.

Situasi pun memanas, hingga akhirnya polisi terlibat baku tembak.

Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Yuni Iswandari, membenarkan peristiwa tersebut.

"Benar terjadi peristiwa penembakan," katanya saat dikonfirmasi, Senin.

Saat itu, polisi yang diturunkan melakukan penggerebekan berjumlah 17 orang.

"Sebanyak 17 personel Polri Polres Way Kanan mendatangi tempat sabung ayam," ujar.

Begitu tiba di lokasi, anggota polisi tersebut pun langsung dihujani tembakan.

"Saat di TKP langsung ditembaki orang tak dikenal sehingga tiga personel gugur dalam tugas," ucapnya.

Hasil Autopsi 3 Polisi 

Bidang Dokter Kesehatan (Biddokkes) Polda Lampung melakukan autopsi terhadap jenazah tiga polisi Way Kanan, yang tewas tertembak saat menjalankan tugas.

Kabid Dokkes Polda Lampung, Kombes dr Sudaryono, mengatakan autopsi tersebut berlangsung selama 10 jam lamanya, yakni mulai pukul 02.00 WIB sampai 14.46 WIB.
 
"Kami melakukan autopsi dengan tenaga medis, yakni dua tenaga dokter forensik, dua tenaga dokter umum, dua paramedik, dan dua orang perlengkapan," ujar dr Sudaryono, Selasa, dikutip dari TribunLampung.co.id.

Dari hasil autopsi tersebut, Tim Disaster Victim Identification (DVI) mengidentifikasi, ketiga polisi tersebut ditembak pada bagian dada, mata, hingga bagian bibir.

AKP Anumerta Lusiyanto tertembak di bagian dada kanan.

"Untuk AKP Anumerta Lusiyanto yang merupakan Kapolsek Negara Batin ditembak pada bagian depan, karena terdapat lubang bekas peluru dari arah depan di dada kanan."

"Saat dilakukan autopsi, proyektil ada di rongga dada sebelah kiri," kata Tim DVI Polda Lampung, AKBP Legowo, saat diwawancarai awak media di RS Bhayangkara, Selasa.

Lalu, Aipda Anumerta Petrus Apriyanto terdapat bekas lubang luka peluru dengan arah tembak dari depan.

Peluru itu mengenai persis mata sebelah kiri dan saat autopsi, proyektil tersebut ada di tempurung kepala. 

Kemudian, Briptu Anumerta Ghalib Surya Ganta terdapat lubang bekas peluru pada sisi kiri bibirnya hingga menembus rongga mulutnya.

Setelah dilakukan autopsi, proyektil peluru tersebut ada di tempurung kepala belakang dan di tenggorokannya. 

"Ketiga hal tersebut menyebabkan kematian anggota polri yang gugur menjalankan tugasnya," kata AKBP Legowo

Sumber: Tribunnews 
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita