Limosin Putin Meledak di Moskow, Zelenskyi Sempat Ramalkan Kematian Presiden Rusia

Limosin Putin Meledak di Moskow, Zelenskyi Sempat Ramalkan Kematian Presiden Rusia

Gelora News
facebook twitter whatsapp
Limosin Putin Meledak di Moskow, Zelenskyi Sempat Ramalkan Kematian Presiden Rusia

GELORA.CO -
Limosin Putin meledak di Moskow pada Sabtu 29 Maret malam.

Dikabarkan sebuah ledakan yang menimbulkan kekabaran hebat Limosin Aurus Presiden Rusia Vladimir Putin terjadi tepatnya di dekat markas besar dinas rahasia FSB Moskow.

Kebakaran Limosin Auros yang merupakan salah satu kendaraan resmi yang digunakan Putin ini di kabarkan api berawal dari ruang mesin dan menjalar kebagian kabin penumpang.

Sementara asap hitam menyelimuti jalan, staf dari restoran-restoran di sekitar bergegas keluar untuk mencoba dan membantu sebelum layanan darurat tiba di tempat kejadian.

Dari video yang beredar terlihat kerusakan parah dialami oleh limosin Putin yang terbakar habis.

Meskipun demikian tidak disebutkan siapa yang berada di belakang kemudi mobil, atau apa yang memicu ledakan tersebut.

Mobil itu dikatakan milik Departemen Manajemen Properti Kepresidenan Kremlin.

Laporan media telah mengindikasikan bahwa tidak ada cedera atau kematian setelah ledakan tersebut.

Putin sendiri secara teratur menggunakan armada limusinnya untuk bepergian, dan secara historis telah menghadiahkan kendaraan tersebut kepada para pemimpin dunia lainnya, termasuk Kim Jong Un dari Korea Utara.

Kabar tentang usaha pembunuhan Putin langsung beredar luas, pasalnya disebutkan jika ledakan mobil Putin ini terjadi setelah Volodymyr Zelenskyi yang merupakan Presiden Ukraina meramalkan kematian Putin.

Pihak Moskow menyatakan bahwa segala upaya pembunuhan terhadap pemimpin mereka akan dibalas dengan serangan nuklir.

Berbagi peringatan yang mengintimidasi di saluran Telegram-nya, Ketua DPR Rusia Vyacheslav Volodin mengatakan rencana untuk membunuh Putin, sekadar diskusi tentangnya adalah kejahatan, ancaman serius bagi keamanan global, jalur langsung menuju perang nuklir.

"Semua lembaga internasional harus melihatnya sebagai dasar untuk penyelidikan,” tambanya.

Semalumnya, sekutu dekat Kremlin termasuk Letnan Jenderal Igor Kirillov dan ajudannya tewas dalam sebuah ledakan di ibu kota Rusia Desember lalu.

Sumber: disway
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita