GELORA.CO - Gunung Lewotobi Laki-laki yang terletak di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami erupsi dahsyat pada Kamis (20/1/2025) pukul 22.56 Wita.
Kepala Pos Pengamat Gunung Lewotobi Laki-laki, Herman Yosef Mboro, melaporkan bahwa letusan ini berlangsung selama lebih kurang 11 menit 9 detik dengan amplitudo maksimum mencapai 47.6 mm.
"Letusan ini disertai suara ledakan dan gemuruh yang kuat," ujar Herman dalam keterangannya, Kamis malam.
Ia menambahkan bahwa tinggi kolom abu teramati mencapai sekitar 8.000 meter di atas puncak, atau sekitar 9.584 meter di atas permukaan laut.
Kolom abu yang teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal, condong ke arah barat daya dan barat.
Akibat letusan ini, warga setempat mengalami kepanikan.
Suara ledakan yang cukup keras membuat atap rumah, jendela, dan pintu bergetar.
Kepanikan semakin meningkat ketika hujan kerikil, batu, pasir, dan lumpur turun dari langit, memaksa warga berhamburan mencari lokasi yang lebih aman.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Flores Timur, Heronimus Lamawuran, mengungkapkan bahwa delapan desa terdampak akibat erupsi tersebut.
Desa-desa yang mengalami dampak adalah Riangrita, Lewotobi, Lewoawan, Riang Baring dan Nurabelen di Kecamatan Ilebura, serta dua desa di Kecamatan Wulanggitang, yaitu Hewa dan Waiula.
"Desa-desa ini yang terdampak tadi malam berupa hujan kerikil dan batu," kata dia.
Heronimus juga melaporkan bahwa dua warga Desa Nurabelen, Hendrikus Saran Kwuta (45) dan Wilibrodus Todo Boli Kwure (65), mengalami luka bakar akibat guguran debu dari awan panas Gunung Lewotobi Laki-laki.
Saat ini, tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) masih menyusuri lokasi terdampak dan mengimbau warga agar selalu waspada.
Sumber: kompas