GELORA.CO - Polsek Medan Tembung, Kota Medan, Sumatera Utara menangkap empat orang pria karena main hakim sendiri.
Empat orang pria tersebut diduga memukuli maling hingga tewas dan jasad korban dibuang di semak-semak.
Kasat Reskrim Polrestabes Medan, AKBP Bayu Putro Wijayanto mengatakan, korban yang dianiaya adalah maling jemuran.
"Sehingga benar sebelum pada hari yang sama telah ditemukan seseorang yang diduga mencuri jemuran yang tidak jauh dari lokasi," kata AKBP Bayu Putro Wijayanto, dikutip dari Tribun-Medan.com.
Empat orang yang pria yang kini jadi tersangka tersebut yakni Sudirman (32), Hasan Ashri (32), Muhammad Ridho (24), Rahmat Dermawan (31).
Sejumlah barang bukti seperti pakaian korban dan barang bukti hasil curian jemuran turut diamankan polisi.
Atas tindakannya, keempat tersangka dikenakan pasal 170 ayat (1) ke 3e KHUPidana atau pasal 351 ayat (3) KHUPidana dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara.
Sementara itu, salah satu tersangka, Sudirman menceritakan bahwa aksi main hakim sendiri tersebut terjadi pada Senin (10/3/2025) dini hari di di Jalan Mahoni, Desa Sampali, Kecamatan Percut Seituan.
Ia mengatakan, pertama kali mengetahui adanya maling (korban) saat angsa miliknya berisik.
"Angsa saya awalnya bising. Jadi saya dibangunin istri saya," kata Sudirman.
Saat ia terbangun dan melihat kondisi angsanya, ternyata jemurannya sudah tidak ada.
Baca juga: Sudirman Akui Bunuh Maling Jemuran di Medan, Mayat Dibuang di Tempat Sampah
Tak lama kemudian, saat keluar dari pintu depan, ia melihat korban sedang memegang jemuran.
"Jadi saya tendang terus saya piting. Maling! maling! Saya teriak terus minta tolong Amat (tersangka),"
''Saya gak sanggup karena dia (korban) berontak. Lalu datang Ridho (tersangka), digiringlah di masjid jemuran saya pikul dan bawa ke masjid juga," lanjut sudirman, dikutip dari TribunMedan.com.
Ia pun memanggil kepala lingkungan terkait aksi maling tersebut.
"Jadi saya panggil juga kepling setelah itu Pak Eko,"
"Begitu saya kembali, korban diikat di tiang listrik. Disiramlah dia (korban) pakai air biar mau mengaku orang mana,"
"Kemudian kami pukul bersama warga setempat (massa). Diikat dan telah meninggal." tutup sudirman.
Sumber: tribunnews