GELORA.CO - Pemilik usaha skincare ternama, dr. Richard Lee telah resmi menjadi mualaf setelah mengucapkan syahadat ulang dan menerima sertifikat yang mengesahkan ke-Islamannya.
Prosesi Richard Lee menjadi mualaf disaksikan oleh dua tokoh agama ternama, Ustaz Derry Sulaiman dan Ustaz Felix Siauw, yang juga turut menandatangani sertifikat tersebut.
Momen bersejarah ini diabadikan dalam unggahan Derry Sulaiman di media sosial. Dalam unggahan tersebut, terlihat Richard Lee sedang melaksanakan salat berjamaah dengan Derry sebagai imam.
Unggahan tersebut disertai dengan doa dan harapan agar Richard Lee tetap istiqomah dalam keimanannya.
"Takbir, semoga istiqomah dalam iman dan Islam, Dokter Richard Lee. Tetap jadi orang baik," tulis Ustadz Derry Sulaiman, dikutip Kamis (6/3/2025).
Meski telah resmi menjadi mualaf, niat tulus dr. Richard Lee untuk memeluk Islam masih menjadi perdebatan di kalangan netizen.
Banyak yang mendukung keputusannya, namun tak sedikit pula yang meragukan ketulusannya dan mengaitkan perpindahan agamanya dengan berbagai kasus hukum yang tengah dihadapinya.
Sejumlah komentar bernada skeptis pun membanjiri media sosial. Beberapa di antaranya menuding bahwa perpindahan agama Richard Lee hanyalah strategi untuk mencari perlindungan dari mayoritas masyarakat Indonesia yang beragama Islam.
"Richard Lee pindah cuma cari aman karena dia lagi banyak kasus," tulis salah satu netizen.
"Cari aman ya, Dr. Richard? Mayoritas akan menjadi pembelamu, lumayan bisnisnya makin lancar," komentar lainnya.
Tak hanya itu, beberapa pengguna media sosial bahkan menganggap bahwa keputusan Richard untuk menjadi mualaf sudah diprediksi sejak lama sebagai upaya memperbaiki citra dirinya di tengah kontroversi yang dia hadapi.
"Dia itu tahu pola pikir mayoritas di negara kita. Jauh-jauh hari Doktif sudah beri klu, Suneo akan mualaf untuk membersihkan namanya, dan ternyata benar," tulis seorang pengguna media sosial.
Terlepas dari berbagai spekulasi yang beredar, banyak pihak yang berharap agar dr. Richard Lee dapat menjalani keyakinan barunya dengan penuh ketulusan dan konsistensi.
Keputusannya untuk menjadi mualaf tentu merupakan langkah besar yang membutuhkan keteguhan hati dan niat yang tulus. Hanya waktu yang akan menjawab apakah keputusan ini murni karena keyakinan atau karena faktor lain.
Sumber: suara