GELORA.CO - Unjuk rasa penolakan terhadap revisi Undang-Undang TNI di kawasan Gedung DPR/MPR, Jakarta Pusat, mulai diwarnai kericuhan.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, massa dari sejumlah elemen, termasuk mahasiswa, menyerang dengan petasan dan melemparkan batu.
Dalam aksi tersebut, massa dari mahasiswa juga terlihat merusak beberapa fasilitas yang ada di sekitar Gedung DPR/MPR.
Tindakan tersebut menyulut mahasiswa lain untuk ikut bersikap anarkistis. Beberapa di antara mereka melemparkan batu ke arah gedung yang dijaga ketat oleh aparat kepolisian.
Selain itu, bunyi petasan terdengar nyaring, menambah suasana kericuhan dalam unjuk rasa tersebut.
Melihat situasi yang semakin tak terkendali, polisi berusaha meredam aksi massa dengan memberikan imbauan agar mereka tidak semakin beringas.
Namun, massa aksi tidak mengindahkan seruan yang diberikan oleh pihak kepolisian.
Hingga berita ini diturunkan, massa masih bertahan di depan Gerbang Utama Gedung DPR/MPR Jakarta Pusat meskipun diguyur gerimis.
Orator tetap menyuarakan tuntutan di hadapan peserta aksi, beberapa kali menyerukan agar massa merapatkan barisan ke depan gerbang untuk melanjutkan demonstrasi masuk ke dalam kawasan Gedung DPR/MPR.
Sumber: kompas