GELORA.CO - Prabowo sedang mengambil resiko kekuasaan yang sangat tidak populer dengan sikap yang terang benderang terhadap mantan Presiden Jokowi. Pernyataannya di panggung Peringatan HUT ke-17 Partai Gerindra itu berkonsekuensi fatal. Dia akan semakin mendapat perlawanan rakyat atau dia akan menggunakan cara diktator untuk menghadapi perlawanan itu.
Pengamat politik yang juga Direktur LSM Gerakan Perubahan Muslim Arbi menyatakan hal itu kepada KBA News, Kamis, 20 Februari 2025 menanggapi pidato Presiden Prabowo di depan HUT Partainya itu di Sentul pada Senin lalu. Dalam kesempatan itu dia membela Jokowi dengan meneriakkan “Hidup Jokowi” di panggung dan menyatakan kemenangan di Pilpres karena adanya bantuan dari Presiden ke-7 itu.
“Pidato Prabowo dan Yel-yel memuji Jokowi di Peringatan Partai Gerindra itu fakta dan terang benderang. Tidak ada penafsiran apa pun, terkait hubungan antara Prabowo dan Jokowi. Artinya: Prabowo dan Jokowi ibarat dua muka dari satu mata uang. Kalau dimaknai lebih dalam. Prabowo adalah Jokowi dan Jokowi adalah Prabowo,” kata alumni ITB Bandung itu.
Dia memperinci istilah hubungan kedua tokoh yang mewarnai politik Indoenesia selama 11 tahun terakhir ini. “Ibarat dua sejoli yang dimabuk asmara. Ya. Sehidup semati. Satu hidup, satu juga hidup. Satu mati, satu juga mati. Satu hidup, satu juga hidup. Satu mati, mati dua-dua nya. Satu hidup, dua-duanya hidup,” tambahnya sambil tertawa.
Dia menambahkan dengan lebih serius dengan melontarkan pertanyaan. Publik lalu mencoba menakar. Apa yang menjadi penyebab Prabowo bersikap demikian? Jawabannya bisa dihubungkan dengan situasi di saat Hasto Kristianto sebelum ditetapkan tersangka oleh KPK. Dari Rusia, Dr Connie Bakrie mengklaim mempunya beberapa dokumen yang jika itu dibuka luas, akan membikin goncang publik.
Diakui oleh aktivis yang berasal dari Maluku Uitara itu, meski belum dibuka oleh Mantan Istri Jend (purn) Jaja Soeparman itu ke publik, tetapi di publik telah beredar luas video di platform Medsos Tik-tok tentang hal-hal yang menghebohkan, yaitu: Pembunuhan 6 Laskar FPI atas perintah Jokowi, Jokowi menerima aliran dana Judi online dari Sambo.
Yang lebih menghebohkan
Yang juga menghebohkan, tambah Muslim adalah suara Capres Pragib pada Pilpres 2024 sebenarnya adalah 35 persen bukan 58 persen seperti yang diumumkan KPU dan disahkan oleh MK. Yang juga membuat heboh, peranan dan ambisi Ibu Iriana minta Gibran jadi Wapres dengan cara apapun. Yang paling mengerikan Jokowi mengantongi sekitar Rp 1.000 T dari PSN, penjualan kep Halmahera, Pasir laut dan setoran dari BUMN.
Ditambahkan olehnya, video dari TikTok yang durasi nya 0,15 detik itu. akan membuat publik tercenang. Karena itu rakyat bertanya-tanya apakah info dari Connie benar atau isapan jempol belaka. “Informasi soal Jokowi, Iriana dan Gibran ini, diperlukan konfirmasi dan pengusutan tuntas. Itulah mengapa publik mengharapkan Jokowi diadili sehingga terbuka semuanya apa sesungguhnya yang terjadi.”
Jika semua terbuka di publik maka tidak bisa lain, Presiden Prabowo pun terseret-seret. Karena itu Pidato Prabowo dianggap merupakan pembelaan dan yel-yel terhadap Jokowi dapat sehingga dianggap upaya perlindungan terhadap Jokowi dan juga keluarganya oleh Prabowo. Apalagi dalam pidatonya, Prabowo menyatakan Jokowi berperan besar membantu kemenangan di Pilpres lalu.
“Apa pun ceritanya saat ini, Prabowo adalah Presiden Indonesia. Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan. Prabowo harus membuka pintu bagi aparat penegak Hukum di Kejaksaan, Kepolisian dan KPK untuk mengusut Jokowi, Keluarga dan Kroninya. Pernyataan Prabowo itu justru menyimpan makna: Jokowi memang bermasalah secara hukum. Sehingga perlu dilindungi oleh Prabowo,” tekannya.
Dia berharap Prabowo harus memastikan dirinya sebagai negarawan dan demokrat sejati. Dia bukan Louis ke-XIV yang menyatakan L’etate C’est Moi. Negara adalah saya. Dia harus menyadari bahwa Negara Indonesia adalah Republik, terdiri dari Rakyat dan Konstitusi. Bukan berdasarkan apa yang dinarasikan Prabowo.
“Itu berarti negeri ini menganut azas semua orang sama kedudukkan di mata hukum. Jika Presiden bersalah demikian juga mantan presiden akan dihukum Rakyat dan Konsitusi. Oleh karenanya Prabowo jangan melindungi Jokowi!!! Karena akan berhadapan dengan Rakyat dan Konstitusi. Dia akan jadi musuh Rakyat dan Konstitusi,” demikian Muslim Arbi.
Sumber: kbanews