Tujuh Nelayan Aceh Timur Siap Pulang Usai Ditahan di Myanmar

Tujuh Nelayan Aceh Timur Siap Pulang Usai Ditahan di Myanmar

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Tujuh nelayan asal Aceh Timur yang ditahan otoritas Myanmar sejak 24 Juni 2024 di penjara District Kawthaung atas tuduhan pelanggaran batas perairan, kini telah berada di Yangon paska dapat amnesti.

Ketujuh nelayan asal Aceh Timur bersama 5.864 tahanan asal Myanmar, serta 180 orang asing memperoleh amnesti dalam rangka peringatan 77 tahun kemerdekaan Myanmar dari Inggris pada hari sabtu 4 Januari 2025. 

Berdasarkan informasi dari Anggota DPD asal Aceh, H. Sudirman Haji Uma kepada, tujuh nelayan Aceh Timur tersebut tiba di Yangon pada Rabu, 22 Januari 2025.

Proses mobilisasi ketujuh nelayan dari District Kawthaung ke Yangon, Ibukota Myanmar sempat terkendala biaya yang mencapai Rp31 juta. Namun akhirnya terselesaikan setelah dibantu Haji Uma Rp23 juta. Sementara sisanya Rp8 juta dari hasil pengumpulan keluarga para nelayan. 

Dalam rangkaian proses pemulangan para nelayan ini, anggota DPD asal Aceh, Haji Uma melakukan upaya koordinasi dengan berbagai pihak, baik Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Luar Negeri melalui Direktorat Perlindungan WNI, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Aceh, pihak keluarga nelayan dan pihak terkait lainnya. 

Saat ini sedang dilakukan pemberkasan dokumen untuk kepentingan pengurusan pemulangan ke Aceh. Berdasarkan hasil koordinasi Haji Uma dengan Kepala DKP Aceh Aliman, ketujuh nelayan rencananya akan dipulangkan ke Aceh melalui Bandara Internasional Kualanamu, Sumatera Utara, 2 Februari 2025 nantinya. 

Menurut Haji Uma, biaya pemulangan para nelayan dari Yangon ke tanah air mencapai Rp30 juta. Dalam hal ini, pemerintah Aceh berkomitmen akab menanggung biayanya. Hal ini berdasarkan hasil koordinasi antara Haji Uma dengan Kadis KP Aceh, Aliman.

"Hasil koordinasi dengan Kadis KP Aceh, pemulangan ketujuh nelayan ke tanah air direncanakan 2 Februari ini dan biaya bagi pemulangan rencananya akan ditanggung oleh Pemerintah Aceh nantinya", ujar Haji Uma, Sabtu 25 Januari 2025. 

Haji Uma menambahkan, ketujuh nelayan yang saat ini telah berada di Yangon dalam keadaan sehat. Pihak KBRI Yangon saat ini sedang mengurus paspor dan dokumen lainnya untuk kepentingan pemulangan para nelayan ke tanah air. 

Adapun nama ketujuh nelayan asal Aceh Timur yang akan dipulangkan tersebut yaitu Muhammad Nur (Aceh Timur) sebagai nakhoda, Sementara ABK yaitu Nasruddin Hamzaz (Langsa), Abdullah (Aceh Timur), Mustafa Kamal (Aceh Timur), Mola Zikri (Langsa), Zubir (Langsa) dan Muzakir (Aceh Utara). 

Haji uma berharap keluarga para nelayan untuk bersabar dan jangan mudah percaya terhadap berbagai informasi dari sumber yang tidak akurat dan seraya berdoa untuk kelancaran proses pemulangan nantinya.

"Semoga kedepan semua kita juga lebih berhati hati dalam melakukan aktivitas penangkapan ikan agar hal yang sama tidak terulang lagi dan butuh sosialisasi dari semua stakeholder untuk lebih di tingkatkan ke selamat dan sanksi hukum ke depan," tutup Haji Uma.

Sumber: rmol
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita