GELORA.CO - Peretas yang mengatasnamakan Anonymous baru-baru ini menyoroti pagar laut misterius di pesisir Kabupaten Tangerang sepanjang 30,16 kilometer.
Akun resmi Anonymous bertanda centang biru, @YourAnonVD, mengklaim bahwa pagar tersebut menjadi bukti dugaan penjualan laut Indonesia.
Dalam cuitan Anonymous, mereka juga melontarkan kritik tajam terhadap mantan Presiden Joko Widodo yang kerap disapa dengan sebutan Jokowi.
Dilansir dari suara.com pada 22 Januari 2025, akun @YourAnonVD menggunakan tagar #Anonymous, yang kerap diasosiasikan dengan jaringan hacktivis internasional Anonymous Global.
Namun, belum dapat dipastikan apakah akun tersebut benar-benar terafiliasi dengan jaringan Anonymous yang lebih besar atau hanya mengklaim nama tersebut.
Meski demikian, unggahan mereka berhasil menarik perhatian luas dengan lebih dari 4.000 retweet dan 13 ribu tanda suka.
Cuitan ini merespons video dari akun @choymarkochoy yang menampilkan pemandangan udara pagar laut tersebut.
Dalam videonya, akun tersebut menuliskan, "Negara tidak tahu kalau lagi dijajah." Menanggapi video tersebut, @YourAnonVD menyatakan bahwa laut Indonesia telah dijual.
"Ini terlalu gila dari yang paling gila. Laut dijual! Mana ada di dunia ini orang serakus Jokowi??!! Ngalah-ngalahin Fir'aun! Rakyat kecil kau hancurkan hidupnya, sementara kau dan keluarga maling triliunan," tulis akun tersebut.
Ini terlalu gila dari yang paling gila!! Laut dijual!!!! Mana ada di dunia ini orang se rakus @jokowi ??! Ngalah ngalahin Fir'aun!! Rakyat kecil kau hancurkan hidupnya, sementara kau dan keluarga maling Trilyunan!! https://t.co/x1gvZrgu6W
— Anonymous (@YourAnonVD) January 19, 2025
Tidak berhenti di situ, hacker tersebut juga mengunggah data pribadi aktivis media sosial Permadi Arya alias Abu Janda.
Mereka menuding Abu Janda menyebarkan hoaks terkait pagar laut. Sebelumnya, Abu Janda mengklaim bahwa pagar laut tersebut dibuat oleh nelayan lokal selama lima tahun terakhir tanpa keterlibatan pihak pengembang tertentu.
Klaim ini juga didukung oleh pernyataan Jaringan Rakyat Pantura (JRP).
Selain Abu Janda, Anonymous juga membocorkan data sensitif milik Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono.
Dalam cuitannya, mereka menyebut Trenggono sebagai "cecunguk Aguan" dan menudingnya terlibat dalam dugaan penjualan laut.
Isu ini semakin hangat setelah pernyataan mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu, yang menyebut pagar laut tersebut berhubungan dengan Jokowi dan Aguan, seorang pengusaha besar.
Dalam kanal YouTube-nya, Said Didu mempertanyakan mengapa pemagaran laut ini tidak terdeteksi selama setahun terakhir.
Ia juga menuding pengembang PIK 2 memiliki keterkaitan dengan proyek tersebut.
"Aguan ini join betul dengan Jokowi. Kenapa tidak ada instansi terkait yang berani? Mengapa pemagaran selama 1 tahun tapi tidak terdeteksi? Adalah tidak masuk akal bila di wilayah pengembangan PIK 2 ada pagar laut, kalau bukan pengembangnya yang terlibat," ungkap Said Didu.
Cuitan dan laporan tersebut memancing beragam reaksi dari warganet. Salah satu pengguna Twitter menulis, "Gila sih laut sampai punya HGB segala."
Sementara itu, pengguna lain menyebut, "Itulah alasan utama ibukota negara dipindah IKN, Jabodetabek dijual ke oligarki."
Kasus pagar laut misterius ini menjadi perbincangan panas di media sosial, mengundang perhatian publik terhadap dugaan-dagangan aset negara yang dinilai melibatkan pihak-pihak berpengaruh.***
Sumber: hops