Prabowo Lebih Memilih Dekat Megawati Ketimbang Jokowi

Prabowo Lebih Memilih Dekat Megawati Ketimbang Jokowi

Gelora News
facebook twitter whatsapp
Prabowo Lebih Memilih Dekat Megawati Ketimbang Jokowi

GELORA.CO - 
Konflik politik antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) makin meruncing setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, sebagai tersangka pada 24 Desember lalu. 

Konflik politik itu diyakini sangat berpengaruh terhadap sikap politik yang akan diambil oleh Presiden Prabowo Subianto dalam rangka menjalankan pemerintahannya.

“Menurut hemat saya, Prabowo pasti akan bersikap secara politis dengan tidak serta merta secara tergesa-gesa menempatkan diri sebagai pendukung Megawati atau Jokowi,” ujar CEO Politics Marketing Consulting (PolMark) Indonesia, Eep Saefulloh Fatah, dalam podcast di kanal YouTube @KeepTalking yang dikutip Rabu, 1 Januari 2025. 

Eep memaparkan, kedekatan Prabowo dengan Jokowi dan Megawati membuatnya berhati-hati dalam mengambil sikap politik. Namun, ia tak sependapat jika Prabowo akan lebih memilih tetap dekat dengan Jokowi.

“Tentu saja orang mengatakan bahwa Prabowo orang yang sangat dekat dengan Jokowi, orang yang berjasa membuatnya menjadi Presiden. Karena sebab itu orang mengasumsikan Prabowo lebih dekat dengan Jokowi. Izinkan saya membantah teori itu,” tegasnya.

Eep mengatakan, kebutuhan Prabowo itu bukan hanya berterima kasih atas 'masa lalu' tetapi juga menata 'masa depan'. 

Oleh karena itu, ia meyakini Prabowo lebih memilih dekat dengan Megawati ketimbang Jokowi. Ini lantaran dari sisi kepentingan politik ke depan lebih menguntungkan bagi Prabowo.

“Untuk kebutuhan berterima kasih kepada masa lalu, menurut hemat saya, memang Prabowo cenderung dekat dengan Jokowi. Tetapi untuk kebutuhan menata masa depan, kebutuhan Prabowo mendekat ke Megawati atau sebaliknya jauh lebih tegas kepentingannya dibandingkan dengan kebutuhan mendekatnya Prabowo dengan Jokowi,” jelasnya. 

“Inilah dia yang saya bilang struktur konflik semakin rumit,” tandas Eep.

Sumber: rmol
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita