GELORA.CO - Citra Presiden ke-7 Joko Widodo alias Jokowi remuk, karena semau perbuatannya selama 10 tahun berkuasa.
Seperti diketahui, jelang tahun baru 2025, Organized Crime Corruption Reporting Project (OCCRP) merilis hasil survei yang mengejutkan rakyat Indonesia.
Mantan presiden yang sangat dicintai sebagian masyarakat Indonesia yakni Jokowi masuk menjadi salah satu nominasi pemimpin terkorup dunia tahun 2024.
Tentu ini citra buruk yang tak dapat diterima begitu saja oleh Jokowi dan keluarga.
Terkait hal ini, Juru bicara (jubir) PDIP, Guntur Romli berterima kasih kepada Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri karena telah menolak wacana perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode.
Menurutnya, penolakan wacana perpanjangan masa jabatan oleh Megawati menjadi petunjuk bahwa keputusan tersebut adalah tepat.
"Terima kasih Ibu Megawati Soekarnoputri yang telah menolak tiga periode dan perpanjangan jabatan Jokowi," ujarnya dikutip dari Tribunnews.com.
"Penolakan waktu itu seperti nubuat, bahwa Jokowi adalah salah satu pemimpin di dunia yang terkorup seperti yang dilaporkan oleh OCCRP saat ini," imbuhnya.
"Dua periode saja, Jokowi sudah jadi salah satu pemimpin terkorup di dunia, bagaimana kalau tiga periode?" lanjut Guntur.
Di sisi lain, Guntur mendesak agar lembaga penegak hukum seperti Polri hingga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa Jokowi usai rilisnya laporan dari OCCRP.
Selain Jokowi, keluarga eks Wali Kota Solo itu juga diminta untuk diperiksa.
"Laporan ini bisa menjadi petunjuk bagi KPK dan penegak-penegak hukum lainnya seperti Polri dan Kejaksaan untuk memeriksa Jokowi dan keluarganya," katanya.
Guntur mengatakan, sebenarnya laporan terkait dugaan korupsi yang dilakukan keluarga Jokowi pernah disampaikan beberapa tokoh, seperti ekonom senior, Faisal Basri, hingga dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubaedillah Badrun.
"Selama ini sudah pernah disampaikan oleh misalnya almarhum Faisal Basri terkait dugaan ekspor ilegal biji nikel yang merugikan negara sampai ratusan triliun, dan menyebut dua nama salah satunya Bobby Nasution, menantu Jokowi," ucapnya.
"Juga laporan Ubaedillah Badrun terkait dugaan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) dinasti Jokowi," imbuhnya.
Guntur menegaskan, agar KPK dapat bekerja sama dengan OCCRP untuk menyelidiki dan memeriksa Jokowi dan keluarganya.
Menurutnya, penyelidikan terhadap keluarga Jokowi penting dilakukan karena jika terbukti melakukan korupsi, maka dipastikan kerugian yang dialami negara begitu besar.
"Bukan mengkriminalisasi Sekjen PDI Perjuangan (Hasto Kristiyanto) yang bukan pejabat publik atau negara dan tidak pernah merugikan keuangan negara sepeserpun," tambahnya.
Sementara itu, Jokowi sedikit syok namanya masuk dalam daftar finalis Person of The Year 2024 untuk kategori kejahatan organisasi dan korupsi versi OCCRP.
"Yang dikorupsi apa. Ya dibuktikan, apa," kata Jokowi sambil tertawa kecil saat ditemui di rumahnya di Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jawa Tengah (Jateng), Selasa (31/2/2024).
Kendati demikian, dia mengungkapkan banyak sekali framing yang merugikan dirinya tanpa bukti yang jelas.
"Ya apa, apalagi? Sekarang kan banyak sekali fitnah, banyak sekali framing jahat. Banyak sekali tuduhan-tuduhan tanpa ada bukti. Itu yang terjadi sekarang kan," papar Jokowi.
Disinggung soal kemungkinan ada muatan politis, Jokowi meminta hal itu ditanyakan langsung kepada pihak yang tergabung dalam OCCRP.
Mantan politisi PDIP itu menekankan, saat ini siapa pun bisa menggunakan kendaraan apa pun untuk menfitnah dirinya.
"Ya ditanyakan aja, tanyakan aja. Orang bisa pakai kendaraan apa pun lah. Bisa pakai NGO, bisa pakai partai, bisa pakai ormas untuk menuduh, untuk membuat framing jahat, membuat tuduhan jahat-jahat seperti itu," jelasnya.
Selain Jokowi, ada lima pemimpin dunia yang masuk dalam nominasi OCCRP.
Menurut organisasi tersebut, 'pemenang' dari nominasi tersebut adalah mantan Presiden Suriah, Bashar Al-Assad, yang digulingkan oleh kelompok militan Hayat Tahrir al-Sham (HTS) pada awal Desember 2024 lalu.
Menurut salah satu juri nominasi ini, pendiri Daraj.com, Alia Ibrahim, Assad dianggap sebagai pemimpin terbrutal.
Assad dianggap telah melakukan kerusakan dari segala sisi terhadap Suriah.
Alia menilai, butuh waktu puluhan tahun untuk memperbaiki kondisi Suriah imbas kepemimpinan brutal Assad selama 24 tahun.
"Selain menjadi diktator seperti ayahnya, Assad menambahkan dimensi kejahatan korupsi yang tak terbayangkan, menghancurkan kehidupan banyak orang bahkan di luar perbatasan negaranya sendiri."
"Kerusakan politik, ekonomi, dan sosial yang disebabkan oleh Assad, baik di Suriah maupun di kawasan ini, akan membutuhkan waktu puluhan tahun untuk mengatasinya," jelasnya.
Di sisi lain, OOCRP turut memberikan 'penghargaan khusus' kepada Presiden Guinea Khatulistiwa, Teodoro Obiang Nguema Mbasogo, berupa 'Penghargaan Non-Prestasi Seumur Hidup'.
Adapun 'penghargaan' ini diberikan imbas brutalnya Obiang dalam memimpin negara tersebut berupa penindasan, penangkapan yang melanggar hukum, hingga penghilangan paksa terhadap orang yang berbeda pendapat.
Selain itu, Obiang dianggap telah mencuri sebagai besar kekayaan negara yang dipimpinnya secara bersama-sama dengan orang-orang di lingkarannya.
Model kepemimpinan Obiang ini, membuat masyarakat Guinea Khatulistiwa menderita dalam kemiskinan ketika dirinya dan kroninya justru hidup dengan kemewahan.
Jurnalis investigasi asal Ghana yang juga menjadi juri nominasi ini, Anas Aremeyaw Anas, menuturkan Obiang telah menciptakan dinasti otoriter sejak kepemimpinannya pada tahun 1979.
"Melalui ketakutan, penindasan, dan korupsi, Teodoro Obiang telah menciptakan sebuah dinasti kekayaan dan kekebalan hukum," kata Anas.
"Kecenderungan diktatornya dengan cepat ditiru oleh para pemimpin di seluruh benua Afrika, dengan para pemimpin kudeta saat ini yang memandangnya sebagai ayah baptis, dan memiliki ambisi yang sama untuk menjadi ayah baptis korupsi seperti dia," sambung Anas.
OOCRP menilai, model kepemimpinan seperti Assad dan Obiang menjadi contoh rezim diktator yang sudah lama berkuasa di mana korupsi memainkan peran penting.
Selengkapnya, berikut daftar pemimpin terkorup tahun 2024 versi OOCRP:
Mantan Presiden Suriah, Bashar Al Assad
Presiden Kenya, William Ruto
Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi)
Presiden Nigeria, Bola Ahmed Tinubu
Mantan Perdana Menteri (PM) Bangladesh, Sheikh Hasina
Pengusaha India, Gautam Adani
Sebagai informasi, OOCRP telah menggelar 'penghargaan' ini sejak tahun 2012 silam. Organisasi ini bermarkas di Amsterdam, Belanda.
Sumber: wartakota