GELORA.CO - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono turut jadi sorotan atas kasus pagar bambu laut misterius di pesisir Kabupaten Tangerang. Adapun sorotan tersebut berkaitan dengan dirinya yang sempat melarang aparat untuk membongkar pagar laut tersebut.
Menurutnya, pagar laut yang telah disegel itu seharusnya tidak dibongkar terlebih dahulu. Tujuannya, untuk memudahkan penyelidikan.
"Kalau pencabutan, tunggu dulu dong. Kalau sudah ketahuan siapa yang nanam (pasang pagar bambu) segala macam, kan lebih mudah. Kalau nyabut kan gampang ya," kata Trenggono pada Minggu (19/01/2025).
Meski pembongkaran pagar laut misterius itu atas perintah Presiden Prabowo, Trenggono menyebut pagar tersebut seharusnya bisa menjadi bukti untuk menjerat pelaku yang memasangnya.
Trenggono juga menyebut pihak Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tengah menyelidiki pemasangan pagar laut yang diduga melibatkan sejumlah nelayan itu.
Setelah meminta untuk melarang pembongkaran, netizen kemudian menyoroti terkait harta Trenggono yang menjadi Menteri terkaya di Kabinet Presiden Prabowo ini.
Trenggono diketahui memiliki harta kekayaan senilai Rp 2,6 triliun berdasarkan laporannya ke KPK pada 26 Maret 2024.
Trenggono sendiri dikenal sebagai "Bos Menara" karena jabatannya sebagai Komisaris Utama PT Solusindo Kreasi Pratama, yang membawahi PT Tower Bersama Infrastruktur.
Perusahaan tersebut merupakan penyedia infrastruktur menara telekomunikasi terbesar di Indonesia yang memiliki lebih dari 14.000 Menara.
Tak heran, dengan hartanya yang mencapai Rp 2 triliun lebih itu, Trenggono memiliki deretan mobil mewah yang terparkir di garasinya.
Orang Dekat Jokowi Sejak di Solo
Kiprah politik Trenggono memang lebih dikenal di luar partai politik, melainkan sebagai Bendahara Tim Kampanye Nasional Jokowi-KH Ma'ruf Amin. Pada 2014, meski sempat menjadi bendahara DPP PAN, Sakti memilih mendukung pasangan Jokowi-Jusuf Kalla.
Trenggono tak mendukung Ketum PAN Hatta Rajasa yang waktu itu menjadi cawapres untuk Prabowo Subianto.
Trenggono memang mendukung Jokowi sejak di Solo, lalu saat Jokowi maju ke Pilkada DKI Jakarta, Pilpres 2014, hingga menjelang Pilpres 2019. Nama Sakti Wahyu Trenggono masuk tim sukses Jokowi-Jusuf Kalla di Pilpres 2014.
Ketika Jokowi-JK menang Pilpres 2014, Trenggono didapuk memimpin Satuan Tugas Khusus (Satgasus) Kantor Transisi Jokowi-JK. Di Satgasus ini, dia memimpin bersama putra Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, Prananda Prabowo.
Satgasus pimpinan Trenggono dan Prananda bertugas menentukan titik-titik yang akan menjadi daerah blusukan Jokowi. Nama Trenggono sempat santer disebut akan menjadi Menteri BUMN menggantikan Rini Soemarno. Ketika itu, posisi Rini digoyang oleh Pansus Pelindo II di DPR.
Namun Jokowi tetap mempertahankan Rini Soemarno hingga akhir masa jabatan. Nama Wahyu Sakti Trenggono muncul lagi sebagai Bendahara Tim Kampanye Nasional Jokowi-KH Ma'ruf Amin di Pilpres 2019. Pascakemenangan Jokowi-Maruf, dia memang tak menjadi menteri atau pejabat setingkat menteri, melainkan Wakil Menteri Pertahanan mendampingi Prabowo Subianto. []