Jomblo Merapat, Ini 5 Negara yang Wanitanya Bak Bidadari tapi Kekurangan Stok Pria untuk Dinikahi

Jomblo Merapat, Ini 5 Negara yang Wanitanya Bak Bidadari tapi Kekurangan Stok Pria untuk Dinikahi

Gelora News
facebook twitter whatsapp
Jomblo Merapat, Ini 5 Negara yang Wanitanya Bak Bidadari tapi Kekurangan Stok Pria untuk Dinikahi

GELORA.CO - 
Seiring dengan perkembangan zaman, angka pernikahan ternyata mulai diambang kekhawatiran. Bahkan, di lima negara ini sampai kekurangan stok pria di bandingkan wanita loh. Kok bisa? Simak ulasan berikut ini.

Dinukil dari channel YouTube Cukup Aneh, ada lima negara yang ternyata jumlah pria sangat sedikit dibandingkan wanita. 

Alhasil, banyak sekali wanita yang sulit menemukan pasangan dan akibatnya angka kelahiran pun menurun drastis. 

Alasannya bermacam-macam. Mulai dari sejarah perang hingga gaya hidup. Berikut lima negara yang dikenal dengan wanita cantiknya tapi kekurangan pria. 

1. Latvia 


Jika kalian jalan-jalan ke sana kamu mungkin akan menyadari sesuatu yang menarik di banyak tempat umum, seperti kafe, taman atau pusat perbelanjaan akan lebih sering melihat wanita daripada pria. 

Itu bukan kebetulan. Latvia memang punya rasio gender yang tidak seimbang dengan sekira 85 pria untuk setiap 100 wanita. 

Salah satu penyebab utamanya adalah tingkat kematian pria yang lebih tinggi dibandingkan wanita. 

Banyak pria Latvia yang menghadapi masalah kesehatan serius. Seperti penyakit jantung dan kecanduan alkohol. 

Selain itu banyak pria muda Latvia yang memilih pindah ke negara-negara lain di Eropa untuk mencari peluang kerja yang lebih. 

Akibatnya, banyak wanita yang mengeluh sulit menemukan pasangan, terutama yang sepadan dalam hal pendidikan atau pekerjaan. 

Menariknya, Latvia terkenal sebagai salah satu wanita tercantik di dunia. 

2. Rusia


Di Rusia jumlah wanita juga jauh lebih banyak daripada pria. Terutama di kota-kota besar seperti Moskow dan ST Petersburg. 

Untuk setiap 100 wanita di Rusia hanya ada sekira 86 pria. Kenapa ini terjadi?

Penyebab utamanya adalah sejarah kelam yang masih meninggalkan jejak sampai sekarang. 

Selama Perang Dunia Kedua, Rusia kehilangan jutaan pria dalam pertempuran. Setelah perang berakhir populasi pria tidak pernah benar-benar pulih. 

Selain itu gaya hidup pria Rusia juga menjadi salah satu faktor utama. 

Banyak pria di sana yang memiliki kebiasaan tidak sehat. Akibatnya harapan hidup pria di Rusia jauh lebih rendah dibandingkan wanita. 

Masalah ini juga berdampak pada angka kelahiran. Banyak wanita Rusia yang harus hidup sendiri atau menjadi orang tua tunggal.  

3. Estonia 


Estonia adalah salah satu negara terkecil di Eropa dengan populasi hanya sekitar 1,3 juta orang. 

Meskipun kecil, tapi negara ini punya masalah gender yang cukup besar. 

Di Estonia untuk setiap 100 wanita hanya ada sekira 88 pria. 

Perbedaan ini mungkin tidak terdengar terlalu besar, tapi di negara dengan populasi sekecil Estonia dampaknya terasa sekali. 

Salah satu alasan utamanya adalah banyaknya pria Estonia yang pindah ke luar negeri untuk mencari pekerjaan atau melanjutkan pendidikan. 

Selain itu tingkat kematian pria di Estonia lebih tinggi dibandingkan wanita. Terutama karena masalah kesehatan.

Pola hidup yang tidak sehat seperti merokok dan minum alkohol juga menjadi faktor yang signifikan. 

Dampaknya banyak wanita Estonia yang harus menunda pernikahan atau bahkan memutuskan untuk hidup sendiri. 

4. Ukraina 


Ukraina yang dikenal dengan tradisi kaya dan budaya yang beragam juga menghadapi masalah serupa. 

Di Ukraina rasio pria dan wanita sangat tidak seimbang. Untuk setiap 100 wanita hanya ada sekira 86 pria. 

Masalah ini menjadi lebih parah di kota-kota besar seperti Kif dan Levif. Penyebabnya sebagian besar terkait dengan konflik dan ketidakstabilan politik di negara tersebut. 

Konflik yang berlangsung selama bertahun-tahun menyebabkan banyak pria kehilangan nyawa. Terutama mereka yang terlibat dalam militer. 

Selain itu gaya hidup yang kurang sehat juga menjadi faktor utama. 

Pria Ukraina sering menghadapi masalah kesehatan yang serius, seperti penyakit kardiovaskular dan kecanduan alkohol. 

Akibatnya banyak wanita Ukraina yang kesulitan menemukan pasangan. 

Tapi wanita Ukraina tetap dikenal karena kepribadian mereka yang ramah, berpendidikan tinggi dan tentu saja kecantikannya yang memikat.

5. Jepang


Jepang negara yang terkenal dengan teknologi canggih dan budaya tradisionalnya.

Meskipun Jepang adalah salah satu negara paling maju di dunia, mereka pun menghadapi masalah besar dalam hal populasi. 

Jumlah pria dan wanita di Jepang sebenarnya tidak terlalu jauh berbeda. 

Tapi masalahnya adalah banyak pria yang memilih untuk tidak menikah atau memiliki anak. 

Fenomena ini dikenal sebagai hiki komori atau gaya hidup menyendiri. 

Di mana banyak pria Jepang lebih memilih menghabiskan waktu di rumah dengan hobi mereka, seperti bermain game atau menonton anime daripada berinteraksi sosial. 

Selain itu tekanan pekerjaan yang tinggi membuat banyak pria merasa tidak punya waktu untuk membangun hubungan. 

Dampaknya banyak wanita Jepang yang juga memilih untuk hidup mandiri dan fokus pada karir mereka. 

Akibatnya angka kelahiran di Jepang menurun drastis, menjadikannya salah satu negara dengan populasi yang terus menyusut. 

Pemerintah Jepang bahkan sampai membuat program khusus untuk mendorong warganya menikah dan memiliki anak. 

Namun sayangnya hal itu tidak membuahkan hasil yang signifikan.

Sumber: viva
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita