Alasan Badan Gizi Nasional Soal Pembagian Susu Program MBG Tak Merata

Alasan Badan Gizi Nasional Soal Pembagian Susu Program MBG Tak Merata

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana membeberkan alasannya tidak memasukan susu di menu makan bergizi gratis (MBG) di sejumlah daerah.

Dadan mengaku, bahwa saat ini produksi susu sapi di masing-masing daerah berbeda, hal ini yang membuat tidak meratanya penyebaran susu didalam menu makan bergizi gratis.

"Susu kan sudah menjadi bagian dari makan bergizi, terutama untuk daerah-daerah di mana sapi perahnya ada. Tapi daerah-daerah yang belum ada sapi perahnya, jangan terlalu dipaksakan," kata dia, Sabtu (25/1/2025).

Dadan juga menjelaskan, pihaknya tidak ingin memaksakan untuk memasukan susu kedalam menu. Sebab, ia tidak ingin MBG ini justru membuat tingkat impor susu menjadi meningkat.

"Karena kalau dipaksakan akan meningkatkan impor ya," jelasnya.

Oleh sebab itu, kini pemerintah tengah menunggu produksi susu sapi di Indonesia meningkat, sehingga nantinya, susu tersebut akan segera direalisisasikan sebagai menu yang berkelanjutan.

"Jadi nanti biarkan populasi sapinya meningkat dan ada di setiap daerah, baru di situ nanti susu menjadi bagian dari program makan bergizi," tandasnya.

Sekedar informasi, pada awal peluncurannya di Jakarta pada tanggal 6 Januari 2025 lalu, tidak ada susu didalam menu makan bergizi gratis.

Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi mengungkapkan, pemenuhan susu untuk di Jakarta masih sulit, sehingga tidak menyediakan susu untuk anak-anak sekolah dasar.

"Kalau yang di Jawa Timur sudah, Koperasi susu kita kuat tuh di Jawa Timur, kalau Jakarta susah," ucapnya.

Meski demikian, pembagian susu tersebut tetap dilaksanakan di wilayah yang memang tinggi dalam tingkat produksinya.

Sumber: tvone
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita