GELORA.CO - Pagar laut di Tangerang, Banten, menjadi perhatian publik setelah sejumlah pihak menduga pagar tersebut dibuat untuk mendukung proyek Pantai Indah Kapuk (PIK) 2. Pagar laut sepanjang 30,16 kilometer itu dikaitkan dengan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang diputuskan dalam rapat pada 18 Maret 2024 di Istana Kepresidenan.
Pada rapat tersebut, sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju hadir, seperti Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. Ketiganya memberikan pernyataan usai rapat bersama Presiden ke-7 RI, Joko "Jokowi" Widodo.
Airlangga mengonfirmasi rapat itu membahas PSN. Namun, agenda resmi dari Sekretariat Presiden tidak menyebutkan rincian rapat tersebut dan hanya tertulis agenda internal presiden.
"Dilaporkan ke Pak Presiden (Jokowi) ada 14 PSN baru, periodenya dilakukan oleh swasta atau pembiayaan dari swasta, menciptakan lapangan kerja dan tidak membutuhkan APBN,” ujar Airlangga pada 18 Maret 2024.
Airlangga mengatakan, PSN baru ini bertujuan menciptakan lapangan kerja tanpa menggunakan anggaran negara (APBN). Presiden Jokowi telah menyetujui tambahan proyek strategis tersebut, termasuk penyesuaian nomenklatur dan ruang lingkup PSN.
"Ini disetujui oleh Presiden dan ada PSN baru, penyesuaian nomenklatur dan perubahan dari ruang lingkup PSN itu sendiri," kata Airlangga saat itu.
Sementara itu, Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal BKPM, Nurul Ichwan, mengatakan, PIK 2 masuk daftar 14 PSN berdasarkan rapat internal di Istana Negara. Ia mengatakan, pengembangan kawasan PIK 2 merupakan usulan pihak swasta yang kemudian direview oleh pemerintah.
"Untuk BSD dan PIK 2 ini, sumbernya adalah mereka mengusulkan, pemerintah me-review. Pemerintah yang bisa menentukan ini akan menjadi PSN atau tidak," kata Ichwan pada akhir Maret 2024.
PIK 2 adalah hasil kerja sama Salim Group dan Agung Sedayu Group, dipimpin oleh Sugianto Kusuma alias Aguan. Dengan investasi sebesar Rp65 triliun, PIK 2 diproyeksi menyerap 19.785 tenaga kerja dan didukung oleh Kemenparekraf untuk pengembangan pariwisata hijau.
Namun, pada 17 Januari 2025, Airlangga Hartarto menegaskan bahwa PIK 2 bukan bagian dari PSN. Ia menjelaskan, yang ditetapkan sebagai PSN adalah proyek ekowisata Tropical Coastland yang berada di kawasan PIK 2.
"Kalau PIK itu bukan PSN yang PSN itu ecotourism-nya," ujar Airlangga.
Proyek Tropical Coastland menjadi bagian dari evaluasi pemerintah terhadap berbagai PSN. Beberapa proyek lain yang juga dikaji ulang meliputi Tanjung Kelayang di Bangka Belitung, kawasan Likupang di Sulawesi Utara, serta kawasan wisata Tanjung Lesung di Banten.
"Kita kaji Tanjung Kelayang. Kita kaji di mana? Sulawesi Utara, Likupa. Kita kaji yang di Banten, Tanjung Lesung. Kita kaji yang di Lido, itu kita kaji semua," tambah Airlangga.
Sebagai informasi, PIK 2 adalah kawasan elite yang terdiri dari perumahan mewah, pantai, pusat perbelanjaan, dan fasilitas lainnya. Kawasan ini dikelola oleh Agung Sedayu Group dan Salim Group, dua perusahaan besar di bidang properti.
Sumber: idntimes