GELORA.CO - Gempa bumi dengan magnitudo 7,3 mengguncang Vanuatu pada Selasa, 17 Desember 2024. Gempa ini sempat memicu peringatan tsunami.
Sejumlah gedung pun roboh. Menghancurkan gedung Kedutaan Amerika Serikat (AS), Prancis, Inggris, dan Australia.
"Lantai bawah gedung kedutaan tidak ada lagi. Benar-benar datar. Tiga lantai teratas masih ada tetapi sudah turun," kata seorang penduduk bernama Michael Thompson, dikutip AFP, Selasa, 17 Desember 2024.
Thompson mengatakan lantai dasar gedung itu sebenarnya telah digunakan oleh Kedutaan AS. Meski belum ada perkembangan resmi terbaru, ia melihat mayat-mayat bergelimpangan di jalanan dekat gedung itu berada.
"Jika ada orang di sana saat itu, maka mereka sudah tidak ada," imbuh Thompson.
Terkait kejadian ini, Kementerian Luar Negeri RI belum mengetahui pasti kondisi 48 warga negara Indonesia (WNI) yang tercatat berada di Vanuatu.
Direktur Informasi dan Media Kementerian Luar Negeri, Haryo Harkomoyo menyampaikan, mayoritas dari puluhan WNI tersebut berprofesi sebagai anak buah kapal (ABK).
"(Ada) 47 (WNI) sebagai anak buah kapal (ABK), dan 1 WNI yang menikah dengan WNA," ujarnya dalam pesan singkat, Selasa 17 Desember 2024.
Kemenlu, melalui Kedutaan Besar RI di Canberra, terus berupaya menghubungi para WNI tersebut, termasuk melakukan kontak dengan beberapa otoritas dan pemerintahan Vanuatu.
"Namun kontak-kontak tersebut belum dapat dihubungi," imbuh Haryo.
Gempa M 7,3 ini terjadi di kedalaman 57 kilometer (35 mil), sekitar 30 kilometer dari pantai Efate, pulau utama Vanuatu, pada pukul 12:47 siang waktu setempat.
Gempa besar ini diikuti sejumlah gempa susulan selama beberapa jam berikutnya. Salah satunya berkekuatan M 5,5 hanya beberapa menit setelah gempa utama.
Peringatan tsunami dikeluarkan setelah gempa bumi, dengan gelombang setinggi satu meter (tiga kaki) diperkirakan akan terjadi di beberapa wilayah Vanuatu. Namun peringatan itu segera dicabut oleh Pusat Peringatan Tsunami Pasifik.
Vanuatu memang menjadi negara yang sering dilanda gempa bumi. Negara kepulauan dataran rendah berpenduduk 320.000 orang itu berada di Cincin Api seismik. Terletak di busur aktivitas tektonik intens yang membentang melalui Asia Tenggara dan melintasi cekungan Pasifik.
Menurut Laporan Risiko Dunia tahunan, Vanuatu dimasukan sebagai salah satu negara yang paling rentan terhadap bencana alam seperti gempa bumi, kerusakan akibat badai, banjir, dan tsunami.
Sumber: rmol