Tragedi Besar Jika UI Luluskan Bahlil

Tragedi Besar Jika UI Luluskan Bahlil

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -Budayawan Mohamad Sobary memberikan kritik tajam terhadap Menteri ESDM sekaligus Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia.

Sobary mendesak Universitas Indonesia (UI) membatalkan gelar doktor Bahlil Lahadalia yang lulus S3 program (S3) Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG).


"(Saya) tidak akan sudi berurusan UI apabila meluluskan Bahlil. (Apalagi) Bahlil dijadikan contoh terbaik di antara wisudawan," kata Sobary dalam video singkat yang dikutip dari akun Instagram _anakbangsa.tv, Sabtu 21 Desember 2024.

"Kalian telah melacur, ini tragedi besar," sambungnya.

Sobary menegaskan bahwa dirinya juga tidak bersedia mengajar di UI apabila gelar doktor Bahlil tidak dicabut.

"(Saya) tidak akan sudi mengajar di UI," tegas Sobary.

Sebelumnya, kelulusan program doktor Bahlil Lahadalia ditangguhkan Universitas Indonesia (UI).

Ketua Majelis Amanat (MWA) UI, Yahya Cholil Staquf mengatakan, Tim Investigasi Pengawasan Pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang terdiri dari unsur Senat Akademik dan Dewan Guru Besar berkaitan penyelenggaraan Program Doktor (S3) di Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) telah mengeluarkan hasil investigasi tata kelola penyelenggaraan Program S3. 

"Mengingat langkah-langkah yang telah diambil UI, kelulusan BL (Bahlil Lahadalia) mahasiswa Program Doktor SKSG ditangguhkan mengikuti Peraturan Rektor 26/2022, selanjutnya akan mengikuti keputusan sidang etik," demikian bunyi keterangan tertulis yang ditandatangani Ketua Majelis Amanat (MWA) UI, Yahya Cholil Staquf, Rabu 13 November 2024.

Penangguhan kelulusan Bahlil dari SKSG ini merupakan hasil keputusan yang diambil dalam Rapat Koordinasi empat Organ UI.

Selain itu, UI juga menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat buntut dari proses kelulusan Bahlil yang sempat membuat heboh publik. Diakui, permasalahan kelulusan Bahlil menjadi kekurangan UI sendiri

Sumber: RMOL 
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita