Sempat Pertimbangkan Dukung Prabowo, Megawati: Kalau Gabung Paling Cuma Dapat 1 Menteri

Sempat Pertimbangkan Dukung Prabowo, Megawati: Kalau Gabung Paling Cuma Dapat 1 Menteri

Gelora News
facebook twitter whatsapp
Sempat Pertimbangkan Dukung Prabowo, Megawati: Kalau Gabung Paling Cuma Dapat 1 Menteri

GELORA.CO -
Ketua Umum PDI Perjuangan ( PDIP) Megawati Soekarnoputri mengaku sempat mempertimbangkan untuk bergabung dengan kabinet Pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Pertimbangan ini dilakukan karena banyak pihak yang mendorongan segera memutuskan PDIP untuk berkoalisi dengan Prabowo-Gibran.

"Banyak kan yang bilang, gabung lah ke sono. Lah gabung dapatnya apa? Lah presiden lho masa gabung," kata Mega saat memberi pidato di acara peluncuran dan diskusi buku 'Pilpres 2024: antara Hukum, Etika, dan Pertimbangan Psikologis' di Hotel Four Season, Jakarta, Kamis (12/12/2024).

Dia menilai banyak pihak yang tidak menyukai jika PDIP bergabung dengan pemerintahan apalagi masuk ke kabinet Prabowo-Gibran.

Menurutnya, sejumlah pihak tidak akan rela jika PDIP mendapatkan jatah kursi menteri karena tidak banyak berkontribusi pada kemenangan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.

Selain itu, Presiden ke-5 RI ini juga menduga jika PDIP masuk dan bergabung dalam pemerintahan Prabowo-Gibran maka tidak akan mendapatkan posisi strategis. Bahkan Megawati menduga PDIP hanya akan mendapatkan satu kursi menteri saja.

"Halah nanti pasti yang lain bilang, 'dia dateng belakangan jadi enggak bisa dapat dua tiga, satu aja deh'. Udah gitu dicariin yang paling jelek. Ini buka rahasia. Sedikit," katanya.

Sebelumnya, PDIP digadang-gadang bakal masuk kabinet Prabowo pada pertengahan Oktober lalu atau setelah Prabowo dan Gibran resmi dilantik. Hal ini menguat usai isu pertemuan Prabowo dan Megawati terus mencuat ke publik menjelang pelantikan Prabowo-Gibran.

Sampai pengumuman nama-nama menteri, tak ada satupun kader PDIP yang muncul. Prabowo hanya menunjuk Budi Gunawan, mantan ajudan Megawati, sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan.

Sumber: inilah
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita