Rusia Diduga Terlibat dalam Tragedi Jatuhnya Pesawat Azerbaijan di Kazakhstan

Rusia Diduga Terlibat dalam Tragedi Jatuhnya Pesawat Azerbaijan di Kazakhstan

Gelora News
facebook twitter whatsapp
Rusia Diduga Terlibat dalam Tragedi Jatuhnya Pesawat Azerbaijan di Kazakhstan

GELORA.CO -
Tragedi jatuhnya pesawat Azerbaijan Airlines di dekat kota Aktau, Kazakhstan, pada Rabu (25/12), menewaskan 38 orang dan menyisakan 29 korban selamat. Sejumlah pihak menduga adanya keterlibatan Rusia terkait gangguan GPS hingga tindakan pertahanan udara.

Saluran Telegram Fighterbomber, organisasi yang diduga kuat dijalankan Kapten Ilya Tumanov dari tentara Rusia, merilis foto kerusakan badan pesawat yang menyerupai bekas tembakan atau ledakan pecahan peluru.

Mereka mengatakan lubang seperti itu tak mungkin disebabkan oleh tabrakan dengan kawanan burung.

Penyelidikan Reuters mencatat bahwa kecelakaan terjadi tak lama usai serangan drone menghantam Rusia selatan.

Aktivitas tersebut memaksa penutupan bandara di daerah itu dan bandara Rusia terdekat di jalur penerbangan pesawat juga ditutup pada Rabu (25/12) pagi.

Dikutip dari Guardian, penemuan lubang memicu spekulasi bahwa pesawat mungkin disangka sebagai drone Ukraina dan ditembak oleh pertahanan udara Rusia.

Namun, hingga kini Rusia belum memberikan pernyataan resmi terkait dugaan itu.

Sebaliknya, pihak berwenang Rusia menyebut tabrakan dengan burung sebagai penyebab darurat.

Pesawat Embraer 190 yang membawa 62 penumpang dan lima awak itu seharusnya terbang dari Baku, Azerbaijan, ke Grozny, Chechnya.

Tapi cuaca buruk memaksa pesawat dialihkan ke Aktau, sebuah kota pelabuhan di timur Laut Kaspia.
Namun, pihak berwenang belum menjelaskan mengapa pesawat itu melintasi laut. 

Rusia juga sebelumnya sering dituduh mengganggu sinyal GPS di kawasan itu, terutama sejak intensifikasi konflik di Ukraina.

Berdasarkan data dari FlightRadar24, pesawat dilaporkan mengalami “gangguan GPS yang kuat” yang membuat sistem navigasi kacau dalam perjalanan.

Rekaman video amatir menunjukkan pesawat menukik tajam sebelum menghantam tanah dan meledak, lalu memunculkan asap hitam tebal.

Beberapa penumpang yang terluka terlihat berlumuran darah dan terhuyung-huyung keluar dari badan pesawat yang masih tersisa.

Sementara itu, laporan menunjukkan ketinggian pesawat sempat naik-turun drastis sebelum jatuh, dan arah penerbangan berubah signifikan.

Sebanyak 29 korban selamat, termasuk dua anak. Saat ini korban dirawat di rumah sakit dengan beberapa dalam kondisi kritis.

Pemerintah Kazakhstan mengerahkan lebih dari 150 petugas darurat ke lokasi kejadian, sementara tim medis dari Astana dikirim untuk membantu menangani korban luka.

Kotak hitam pesawat telah ditemukan dan akan dianalisis untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan. Kazakhstan dan Azerbaijan bekerja sama dalam investigasi ini.

Di Azerbaijan, penyelidikan kriminal juga telah dibuka oleh Kejaksaan Agung.

Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev dan istrinya menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga korban.

Di sisi lain, Presiden Rusia Vladimir Putin turut menyampaikan simpati atas tragedi ini.

Sumber: kumparan
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita