Profil Lengkap Andi Ibrahim, Kepala Perpustakaan UIN Makassar di Balik Kasus Pabrik Uang Palsu

Profil Lengkap Andi Ibrahim, Kepala Perpustakaan UIN Makassar di Balik Kasus Pabrik Uang Palsu

Gelora News
facebook twitter whatsapp
Profil Lengkap Andi Ibrahim, Kepala Perpustakaan UIN Makassar di Balik Kasus Pabrik Uang Palsu

GELORA.CO -
Sebanyak 15 orang telah ditetapkan sebagai tersangka, atas kasus dugaan pabrik uang palsu di UIN Alauddin, Makassar. Salah satunya Andi Ibrahim, sosok yang disebut sebagai kepala perpustakaan kampus tersebut. 

Nah usut punya usut, Andi Ibrahim Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar rupanya adalah akademisi yang cukup dikenal. 

Data yang dihimpun menyebutkan, sebagai Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar, ia aktif berkontribusi dalam berbagai kegiatan akademik.

Termasuk di antaranya menjadi narasumber dalam Workshop Re-Akreditasi Perpustakaan yang digelar di Samarinda, awal Juli 2024.

Bahkan menurut catatan, Andi Ibrahim memiliki rekam jejak akademik yang patut diacungi jempol. Berikut ulasan profil Andi Ibrahim:

Ia mengawali karir akademisnya setelah lulus sebagai Sarjana Agama dari UIN Alauddin Makassar pada tahun 1995. 

Kemudian, ia lulus sebagai Sarjana Sastra dari Universitas Indonesia (UI) pada tahun 1998. 

Selanjutnya, ia meraih gelar S2 di Universitas Negeri Malang pada tahun 2002.

Lalu menyandang gelar doktor (S3) di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar pada tahun 2019.

Sebagai seorang doktor dan dosen di Jurusan Ilmu Perpustakaan, Andi Ibrahim dikenal sering mengajak mahasiswa baru untuk memahami peran penting perpustakaan dalam dunia pendidikan.

Mesin Pencetak Uang


Sebanyak 15 orang telah ditetapkan sebagai tersangka terkait dugaan pabrik uang palsu di kampus UIN Alauddin, Makassar. 

Belakangan diketahui, salah satu tersangka merupakan Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar Andi Ibrahim. 

Tak hanya itu, dalam kasus ini polisi juga menyita mesin yang diduga untuk mencetak uang palsu tersebut.

Hal tersebut diakui langsung oleh Kapolres Gowa AKBP Rheonald T. Simanjuntak. 

Namun demikian, ia mengaku belum bisa berkomentar banyak terkait jenis dan spesifikasi mesin tersebut. 

Menurutnya, tim penyidik masih perlu berkoordinasi dengan ahli terkait.

Data yang dihimpun menyebutkan, bahwa mesin cetak itu ditemukan penyidik dari gedung perpustakaan UIN Alauddin Makassar. 

Selain mesin cetak raksasa, penyidik juga mengamankan barang bukti uang tunai senilai Rp 446 juta yang diduga palsu.

Video pengungkapan adanya pabrik uang palsu itu viral di media sosial X. Salah satunya diunggah akun @Daeng_Info.

"Begini penampakan mesin cetak uang palsu yang diamankan Polres Gowa dari kampus UIN Alauddin Samata Gowa, hingga saat ini polisi sudah menetapkan 15 orang tersangka dalam kasus ini," bunyi keterangan akun tersebut dikutip siap.viva.co.id pada Selasa, 17 Desember 2024. 

Sontak temuan adanya sejumlah mesin diduga terkait pabrik uang palsu di kampus UIN Makassar itu kembali menyita perhatian warganet.

"Barang sebesar ini bisa dioperasikan dalam perpustakaan kampus UIN, mustahil tanpa keterlibatan petinggi ordal. Harus diusut tuntas," cuit akun @Aminuddinxxx.

"Temanku anak UIN. Tadi barusan cerita, memang disana di daerah perpus ada sebuah ruangan yang tidak boleh siapapun masuk kecuali pengurus perpus ahaha," celetuk akun @Truebluexxx.

Sumber: viva
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita