GELORA.CO - Fenomena seks bebas di Kota Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara) kian memperihatinkan. Pasalnya, terdapat anak Sekolah Dasar (SD) diduga menjajakan dirinya melakukan open booking online (BO).
Hal itu diungkap Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3AP2KB), Rinny Faulina di Tarakan, Senin (16/12/2024). “Mulai anak SD sudah ada (open BO), SD kelas 6,” ujarnya ditemui di ruang kerjanya.
Lanjut dijelaskannya, informasi itu didapatkan melalui laporan dari pihak sekolah.
Terbongkarnya kasus ini berawal dari cerita teman-teman sekolahnya kepada pihak sekolah, bahwa anak tersebut menjajakan dirinya melalui open BO. Setelah dipanggil dan dikonfirmasi, dirinya mengakui melakukan hal tersebut.
Pihaknya pun langsung melakukan pendampingan kepada anak yang bersangkutan didampingi orang tuanya. Pendampingan dilakukan untuk meminta anak dan orang tuanya untuk tidak lagi melakukan hal tersebut.
Kata Rini, anak tersebut berasal dari keluarga broken home. Sehingga menurutnya, hal itu berpengaruh pada pola asuh terhadap anak. “Kalau keluar malam tidak dicari. Habis itu dia berteman dan pergaulannya bebas. Dia merasa mendapat keuntungan juga karena di situ ada uang,” jelasnya.
Selain itu, anak tersebut juga tergiur untuk mengikuti gaya bebas berkaitan dengan hidup berlebihan. “Mungkin kayak tadi gaya hidup, melihat teman punya iPhone pengen juga punya. Sementara orang tuanya tidak mampu salah satu caranya ya seperti itu,” terangnya.
Setelah dilakukan pendampingan dan konseling, lanjut Rini, anak tersebut sudah berhenti open BO dan berjanji untuk tidak mengulangi perbuatannya. Ia pun meminta seluruh orang tua untuk menjaga dan mengawasi anaknya agar tidak terjerumus dalam pergaulan bebas.
Sumber: radarberau