GELORA.CO - Menteri Urusan Pengungsi Afghanistan, Khalil Ur Rahman Haqqani, tewas dalam serangan bom bunuh diri di kantor kementeriannya di Ibu Kota Kabul, Rabu (11/12/2024).
Otoritas Taliban menuding ISIS sebagai pelaku serangan tersebut. Pejabat pemerintah mengatakan kepada wartawan AFP, Khalil tewas bersama sejumlah rekannya.
Bom bunuh diri ini adalah serangan pertama yang menargetkan menteri sejak Taliban berkuasa kembali di Afghanistan pada 2021.
ISIS kemudian mengonfirmasi bertanggung jawab atas insiden itu, dengan merilis foto anggota yang mereka sebut berada di balik pemboman.
Kantor berita Amaq yang diterjemahkan SITE Intelligence Group melaporkan, anggota ISIS meledakkan rompi peledak setelah menembus barikade keamanan di markas besar.
Juru bicara pemerintahan Taliban, Zabihullah Mujahid, menyebut Khalil pejuang hebat yang gugur sebagai martir.
Jalan menuju Kementerian Pengungsian kini diblokir oleh Taliban. Personel keamanan ditempatkan di atap-atap sekitarnya.
Koridor-koridor kementerian itu sering kali dipenuhi banyak pengungsi untuk meminta bantuan atau menindaklanjuti kasus-kasus relokasi permukiman di Afghanistan, negara yang dihuni lebih dari tiga juta pengungsi perang.
Khalil Ur Rahman Haqqani sering tampil di depan publik membawa senjata otomatis di tangannya.
Ia merupakan saudara laki-laki Jalaluddin Haqqani, pendiri jaringan Haqqani yang ditakuti di Afghanistan, serta berada di balik beberapa serangan paling kejam selama pemberontakan Taliban dua dekade terakhir.
Khalil juga paman dari Sirajuddin Haqqani, Menteri Dalam Negeri Afghanistan saat ini.
Berusia 58 tahun, Khalil masuk dalam daftar sanksi Amerika Serikat dan PBB. Washington menawarkan imbalan 5 juta dollar AS (Rp 79,82 juta) untuk informasi tentangnya.
Beberapa pemimpin senior Taliban tewas sejak kembali berkuasa di Afghanistan, termasuk gubernur provinsi, komandan, dan para ulama agama.
Sebagian besar tewas dalam serangan yang diklaim ISIS.
Cabang regional ISIS, yang dikenal sebagai ISIS-K (Khorasan), aktif di Afghanistan dan rutin menargetkan warga sipil, orang asing, serta pejabat Taliban dengan serangan senjata dan bom.
Sumber: kompas