MADAS Nusantara Desak Pengelola PIK Bangun Masjid: Jangan Ekslusif untuk Etnis Tertentu

MADAS Nusantara Desak Pengelola PIK Bangun Masjid: Jangan Ekslusif untuk Etnis Tertentu

Gelora News
facebook twitter whatsapp
MADAS Nusantara Desak Pengelola PIK Bangun Masjid: Jangan Ekslusif untuk Etnis Tertentu

GELORA.CO
- Sekretaris Pimpinan Wilayah MADAS Nusantara Jakarta Ach. Fauzi menyayangkan kesan eksklusivitas tinggi yang diterapkan Pantai Indah Kapuk (PIK).

Bahkan terlihat PIK seakan hanya diperuntukkan oleh etnis dan agama tertentu.

“Kami meminta agar pengola PIK jangan membuat area super eksklusif yang seakan diperuntukkan untuk ras dan agama tertentu. Ini bisa berpotensi gesekan, apalagi terkesan diskriminatif pada agama tertentu, khususnya agama Islam,” kata Fauzi.

Super eksklusif ini menurut Fauzi juga terlihat dari komentar Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar yang menyebut lahan sekitar 1.000 hektar di PIK yang tidak ada suara azan.

Nah, agar kesan eksklusif itu tak terlihat, MADAS Nusantara Jakarta mendukung seruan Kemenag untuk menghadirkan masjid dan Islamic Center di PIK.

"Apapun harus difasilitasi dengan baik oleh pengembang perumahan atau kawasan. Apalagi jika perumahan dan kawasan tersebut menempati lahan puluhan hingga ratusan hektar,” pinta Fauzi.

Fauzi yang juga Ketua Peradaban Jabodetabek mengaku siap membantu pengembang manapun, termasuk PIK jika ingin menghadirkan rumah ibadah, khususnya Islam yang toleran dengan kondisi masyarakat majemuk.

“Kami melihat banyak umat Islam di PIK yang kesulitan untuk mengakses masjid dan musholla sehingga menghambat ibadah mereka sehari-hari,” kata Fauzi.

Jika PIK tidak mengindahkan keinginan umat Islam untuk memiliki akses tempat ibadah di kawasan tersebut, Fauzi khawatir hal itu juga memperuncing permasalahan yang ada. Dan ini juga akhirnya akan merugikan PIK di kemudian hari.

“Pengembang dan pengelola PIK harus segera merespon perlunya tempat ibadah umat Islam. Jika tidak ini akan mengganggu iklim toleransi yang sangat dibutuhkan bangsa,” pungkas Fauzi.

Sumber: daulat
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita