Keluarga Dokter Koas yang Tak Terima Jadwal Piket Dikuliti Netizen: Yang Mukulin Supir, Bapak Pejabat dan Ibu Pengusaha

Keluarga Dokter Koas yang Tak Terima Jadwal Piket Dikuliti Netizen: Yang Mukulin Supir, Bapak Pejabat dan Ibu Pengusaha

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Tak menunggu lama keluarga dokter koas yang tak terima jadwal piket dikuliti netizen.

Dalam berbagai akun di X, netizen menuliskan bahwa yang mukul adalah supir, di mana bapak koas tersebut adalah pejabat dan ibunya pengusaha.

Adapun koas yang tak terima jadwal piket di RS Siti Fatimah Palembang tersebut bernama Lady Aurellia Pramesti yang kuliah di FK Unsri.

Sedangkan bapaknya bernama Dedy Mandarsyah yang merupakan Kepala BPJN Kalbar.

Ibu dari Lady Aurellia Pramesti bernama Sri Meilina terkenal karena punya galeri batik tenun di Palembang.

Dalam unggahan di akun X @ceomical, menjelaskan kenapa supir sampai berani memukul koas di sebuah tempat makan yang merupakan senior dari Lady Aurellia Pramesti.

Pemukulan yang dilakukan oleh sang supri berawal karena Lady Aurellia Pramesti tak terima karena mendapatkan jadwal piket praktik di RS Siti Fatimah Palembang saat libur panjang natal dan tahun baru.

Awalnya terlihat terjadi cekcok antara supir yang mengenakan kaos merah dengan chief koas yang bernama Luthfi.

Percekcokan tersebut berakhir dengan pemukulan dan menyebabkan wajah dan mata kiri Lutfi sehingga harus menjalani perawatan di RS Bhayangkara, Palembang.

Ditetahui bahwa Lutfi telah 3 kali menganti jadwal piket akhir karena protes dari Lady Aurellia Pramesti, sedangkan koas lainnya disebutkan tidak pernah mempermasalahan jadwal yang ada.

Sebelum terjadinya pemukulan korban, ibu Lady mengajak Luthfi untuk melakukan pertemuan di lokasi kejadian.

Dalam pertemuan antara Lutfi yang ditemani oleh 2 rekannya, Sri Meilina membicarakan tentang jadwal piket yang telah diatur, hingga akhirnya terjadi pemukulan karena ibu Lady menganggap ke Luthfi dan koas lainnya tidak serius mendengarkan penjelasannya.

Setelah terjadi pemukulan Sri Meilina juga mengajak koas yang hadir di saat kejadian untuk kembali bertemu.

Melalui pesan singkat yang disampaikan ke para koas, dikatakan mereka mendapatkan intimidasi dan Sri Meilina meminta agar rekaman pemukulan dihapus.

Setelah ramainya kasus ini di media sosial, kakak dari Luthfi mengatakan jika Sri Meilina telah mendatanginya ke RS Bhayangkara dan meminta menyelesaikan masalah ini dengan jalur damai.

Sementara itu, pihak Unsri menyayangkan adanya tindakan penganiayaan menimpa mahasiswanya.

FK Unsri diketahui juga telah membentuk tim investigasi untuk mengusut peristiwa penganiayaan yang dialami Luthfi.

Sumber: disway
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita