GELORA.CO - Plt Ketum PPP, Mardiono, merespons pernyataan Ketua Majelis Pertimbangan PPP, Romahurmuziy (Romy), yang memintanya untuk tobat nasuha. Mardiono mengeklaim dirinya selalu melakukan salat tobat setiap harinya.
"Saya setiap hari itu selalu salat tobat, bahkan apakah tidak kenal itu habis isya atau pas saya melakukan salat hajat misalnya, saya selalu melaksanakan salat tobat," kata Mardiono di sela Mukernas II PPP di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara, Jumat (13/12).
Menurutnya, semua umat Muslim perlu untuk tobat setiap harinya. Pasalnya, manusia tak pernah bisa bersih dari dosa.
"Jadi semua insan Muslim itu sebenarnya selalu menjalankan tobat. Karena setiap manusia, setiap langkah, setiap hari-hari itu pastilah kita akan memproduksi dosa," jelas Mardiono.
"Mohon maaf ya, salah ucapan, salah tindakan, kita jalan menginjak semut, pasti kita membawa dosa. Oleh karena itu Allah SWT memberikan ruang, 'hei bertobatlah kalian'. Maka tobat itu, bagi orang Muslim, ya setiap hari bertobat," tambahnya.
Meski begitu, Mardiono mengungkapkan, tobat tak bisa dianggap remeh. Jangan selalu bertobat, tetapi juga selalu membuat dosa.
"Kalau tobat kemudian salah lagi-salah lagi itu namanya tobat sambel, sudah kepedesan, makan lagi," ujarnya.
Romy sebelumnya mengeluarkan pernyataan tegas menjelang Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PPP. Romy menyoroti kegagalan partai berlambang Ka'bah tersebut dalam Pemilu 2024, yang untuk pertama kalinya tidak lolos ke Senayan sejak mengikuti pemilu pada 1973.
Romy juga menyoroti kepemimpinan PPP saat ini yang dianggapnya tidak sehat. Ia mengkritik Plt Ketua Umum PPP, Muhammad Mardiono, yang dinilai terlalu lama menjabat tanpa kejelasan waktu pelaksanaan muktamar untuk memilih ketua umum definitif.
Sebagai Ketua Majelis, Romy menyerukan agar Plt Ketua Umum dan seluruh pengurus harian DPP PPP melakukan "taubatan nasuha" atas kegagalan mereka. Ia mendesak agar mereka secara ksatria mengakui kegagalan dan meminta maaf kepada seluruh kader PPP.
"Tobat yang sungguh-sungguh, dengan secara ksatria mengakui kegagalannya serta meminta maaf secara terbuka kepada seluruh kader PPP atas ketidakmampuannya menjaga PPP di Senayan. Karena sejak PPP gagal ke Senayan, belum pernah ada permintaan maaf," kata Romy dalam keterangannya, Jumat (13/12).
Sumber: kumparan