GELORA.CO - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyebut Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok digebuki oleh kriminal, saat Ahok ditahan di Rutan Cipinang.
Hal itu Megawati sampaikan saat memberikan keynote speech di acara peluncuran dan diskusi buku Pilpres 2024 Antara Hukum, Etika, dan Pertimbangan Psikologis, di Hotel Four Seasons, Jakarta, Kamis (12/12).
Begini kata-kata Megawati:
"Dulu saya bilang, Pak Ahok dulu kan dia cerewet banget. Jadi kalau ketemu saya sampai hari ini, kalau ketemu saya, 'Ibu', karena saya dulu saya suruh pakai selotip 'Enggak usah banyak ngomong'. Sekarang udah kebiasaan," kata Megawati sambil memeragakan gestur tutup mulut.
"Gila-enggak, ada orang bagus bagus digituin, gila deh, saya enggak takut tadinya saya mau dimasukin ke.. ," ujar Megawati tanpa melanjutkan kalimatnya.
Megawati melanjutkan, "Ini republik kita bukan republik seseorang. Waktu Pak Ahok, saya bilang enggak salah, dipotong-potong sama Buni Yani, dia juga masuk ke tahanan."
"Terus yang namanya hakim, terus masuknya ke situ, Cipinang. Saya diem-diem ngikutin, tadi ada Pak Djarot, yang saya perintahkan, terus diikuti, digebukin sama kriminal ini si Ahok. Jadi masuk 5 menit, udah gitu diem-diem disuruh jalan belakang. Ditaruh, aku minta di polisi, lu taruh nih orang. Saya punya rekaman aslinya bahwa dia tidak menghina seperti itu. Dipotong potong, ternyata benar, baru keluarlah dia," kata Megawati.
Yang dimaksud Megawati terkait Ahok adalah momen medio 2016, tatkala Ahok yang merupakan incumbent calon Gubernur DKI tersandung kasus penistaan agama.
Ahok sempat ditahan di Rutan Cipinang Jakarta kemudian dipindahkan ke Rutan Mako Brimob Depok.
Namun, hingga kini tak ada laporan Ahok menjadi korban kekerasan oleh sesama tahanan selama dipenjara.
Sedangkan Buni Yani yang disinggung Megawati adalah orang yang mengunggah potongan video Ahok ke media sosial, yang kemudian masuk penjara atas kasus UU ITE.
Sumber: kumparan