Cerita Korban Selamat Penembakan Aipda Robig Diajak Bertemu Polisi

Cerita Korban Selamat Penembakan Aipda Robig Diajak Bertemu Polisi

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO  - Salah satu korban selamat penembakan Aipda Robig Zaenudin (38), yaitu AD (17) mengaku sempat diajak bertemu polisi di depan Indomaret BSB, Mijen, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Dilansir Tribun Jateng, polisi mengajaknya bertemu setelah tak berhasil menjumpainya di rumah.

"Polisi datang ke rumah, tapi di rumah hanya ada adik saya yang masih kelas 3 SMP." 

"Polisi itu nelpon saya lewat handphone adik minta ketemu," kata AD di Kota Semarang, Senin (9/12/2024).


Selepas peristiwa penembakan, AD sempat tak mengetahui bahwa Gamma alias GRO (17) meninggal dunia.

Pasalnya, dirinya berpisah dengan Gamma usai ditembak Aipda Robig, Minggu (24/11/2024) pukul 00.19 WIB.

Awalnya, AD tak ambil pusing soal kasus penembakan itu.

Pada sore harinya, ia pergi ke uptown mal BSB Mijen bersama teman-temannya.

Namun, dirinya mulai menganggap serius masalah ini setelah polisi mengajak bertemu.


"Sebelum bertemu dengan polisi, saya ditelepon adik kelas bahwa Gamma meninggal dunia," terangnya.

AD pun bertemu dengan polisi tanpa didampingi orang dewasa, dan mereka berbincang di depan Indomaret.


Ia mengatakan, polisi menemuinya untuk melakukan pemeriksaan.


"Pertama awalnya saya mau dimintai keterangan. Sampai Polrestabes Semarang malah diajak prarekonstruksi," ungkapnya.

Meski bertemu dengan polisi, AD mengaku tak mendapatkan tekanan.


Ia juga tidak merasa disuruh membaca atau menyampaikan sesuatu. 

"Tidak ada," ujarnya.

Namun, pada saat prarekonstruksi, AD sempat kaget karena tak memahami proses tersebut.

"Saya dimasukkan ke mobil. Tidak lihat proses prarekonstruksi," tuturnya.

Selama berjalannya kasus, sebelumnya AD memilih diam. Polisi juga telah menyita handphone-nya.

Sementara itu, terkait dengan tawuran maupun gangster, dirinya sama sekali tak mengetahuinya.

"Tidak ada tawuran, tidak benar itu," paparnya.

AD juga menyatakan tak mengenali para anggota gangster yang selama ini ditunjukkan polisi ke publik.

"Saya tidak kenal (mereka) sama sekali," bebernya.

Sementara itu, Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar, ketika dikonfirmasi soal pernyataan AD enggan berkomentar.

Ia meminta supaya hal ini ditanyakan kepada Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto. 

"Silakan ke Kabid Humas ya," ujarnya.

Aipda Robig Dipecat

Imbas kasus ini, Komisi Sidang Kode Etik Polda Jateng memecat Aipda Robig Zaenudin pada Senin (9/11/2024) malam.

Sidang yang berlangsung hampir delapan jam ini dipimpin oleh Ketua Sidang, AKBP Edhie Sulistyo. 

Ketua majelis sidang memutuskan memberikan hukuman Pemberhentian Dengan Tidak Hormat (PTDH) alias pemecatan kepada Aipda Robig dengan berbagai pertimbangan. 

Namun, hal yang paling memberatkan adalah Aipda Robig terbukti melakukan penembakan terhadap korban bukan dalam kondisi terdesak dan tak sedang melakukan tugas kepolisian.

"Iya Aipda R di-PTDH," ujar Kombes Pol Artanto setelah sidang.

Ia menyebut, Aipda Robig terbukti melakukan perbuatan tercela, yakni menembak sekelompok anak yang melintas menggunakan sepeda motor. 

"Aipda R akan banding diberi kesempatan tiga hari untuk ajukan ke ketua sidang," ungkapnya.

Aipda Robig pun masih ditahan di dalam penempatan khusus (patsus). 

"Tak hanya itu, hari ini kasus pidana R (Robig) sudah ditetapkan tersangka," ujarnya.

Atas putusan tersebut, ayah kandung Gamma, Andi Prabowo, mengaku puas.

"Ya bandingnya dari pelaku seharusnya tetap nanti ditolak," ujar Andi. 

Ia juga mengaku sempat marah melihat sosok Aipda Robig. 

"Saya jengkel dan marah terhadap pelaku pembunuh anaknya," tuturnya

Sumber: Tribunnews 
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita