Biaya Membangun Sepak Bola Indonesia Capai Rp650 Miliar

Biaya Membangun Sepak Bola Indonesia Capai Rp650 Miliar

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Membangun sepak bola membutuhkan biaya yang sangat besar. Salah satunya membangun Timnas Indonesia yang memakan biaya Rp390 miliar.

Hal itu diungkap Ketua Umum PSSI Erick Thohir dalam acara PSSI Partner Summit 2024 di kawasan Gondangdia, Jakarta Pusat, Senin 16 Desember 2024. Acara ini juga sekaligus sebagai laporan ke publik bahwa dalam membangun sepak bola dibutuhkan kesatuan antara PSSI dan stakeholder.

"Kembali seperti yang saya sampaikan tidak mungkin kita bergantung hanya dari pemerintah. Rp650 miliar lebih adalah angka yang fantastis, saya juga tidak pernah berpikir bahwa mengelola sepak bola itu angkanya sebegitu besar," papar Erick.

"Kalau dulu bola basket (butuh) Rp30-40 (miliar) cukup. Di bulutangkis mungkin Rp80 (miliar). Ini (sepak bola) benar-benar hampir bisa 7 sampai 10 kali lipat. Artinya ya memang peran pemerintah dan private sector harus menjadi kesatuan. Jika tidak, kita tak mampu (menanggung) semuanya," jelas Menteri BUMN ini.

"Apalagi saya baru dengar dari sosial media, Malaysia mau membangun sepak bola. Ada coach baru katanya, kita akan rekrut CEO, kita akan ini.... Ya ini kembali apapun yang sudah kita dapatkan tak boleh berpuas diri. Harus terus jaga mimpi kita," imbuhnya.

Dari total anggaran tersebut, Erick menyebutkan alokasi terbesar adalah untuk pembiayaan Timnas Indonesia.

"Dari (jumlah) Rp650 miliar, Tim Nasional hampir Rp390 miliar. Itu di luar futsal, Timnas bola pantai, jadi angka yang hampir 60 persen lebih itu untuk Timnas. Itu juga belum kami hitung fasilitas pendukung Timnas, seperti sports science, yang lain-lainnya lah, yang belum kami memasukkan itu," tutur Erick.

Erick pun menyebut biaya yang dikeluarkan negara-negara di Asia Tenggara lebih besar ketimbang Indonesia. 

"Yang pasti tahun ini jumlah sponsor naik. Tapi kita tidak tahu apakah bisa naik terus ke depannya. Soalnya kalau perbandingan kita dengan (negara) tetangga, banyak di Asia Tenggara itu (pengeluaran) sampai Rp 1 triliun. Tapi kita dengan Rp 600an miliar dengan prestasi hari ini berarti kita efisien," tandasnya.

Sumber: rmol
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita