GELORA.CO - Politikus PDIP Mohammad Guntur Romli tak kunjung bisa mengungkapkan soal isi konten video milik Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, berisikan kartu AS pejabat tinggi yang melakukan korupsi, sebagaimana yang diembuskan beberapa hari lalu.
Padahal saat pertama kali Guntur mengembuskan isunya, diklaim bahwa sudah melihat dengan mata kepalanya sendiri soal isi video korupsi yang disebutnya akan bikin geger Indonesia, melebihi skandal watergate Amerika.
Ketika dikonfirmasi, Guntur malah mengalihkan ke isu lain, yakni pengumuman terbaru dari Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) soal Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) masuk lima besar pemimpin terkorup 2024.
“Lihat nanti ya. Laporan OCCRP ini kuat banget, harusnya bisa ditindaklanjuti oleh KPK. Itu sudah diumumkan OCCRP, Jokowi sebagai salah satu pemimpin terkorup sedunia,” kata Guntur saat dikonfirmasi Inilah.com, Jakarta, Selasa (31/12/2024).
Dalam laporan OCCRP Selasa (31/12/2024), salah satu organisasi jurnalisme investigasi terbesar di dunia, yang berkantor pusat di Amsterdam, Belanda, menyatakan penghargaan ini diberikan pada mereka yang banyak melakukan kekacauan di seluruh dunia melalui kejahatan terorganisasi dan korupsi.
Jokowi masuk dalam daftar lima pemimpin negara paling korup. Dia disandingkan dengan Presiden Kenya William Ruto, Presiden Nigeria Bola Ahmed Tinubu, Mantan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina, Pengusaha India Gautam Adani, dan Presiden Suriah yang baru saja digulingkan, Bashar Al Assad sebagai pemenang Person of the Year 2024 in Organized Crime and Corruption
Tak Mewakili PDIP
Direktur Riset Trust Indonesia Ahmad Fadhli menilai klaim politkus PDIP Guntur Romli yang menyebut Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto memiliki video pejabat tinggi melakukan korupsi tak lebih dari upaya membela pimpinan.
"Pernyataan Guntur Romli itu pernyataan umum seorang kader partai membela pimpinannya (Hasto)," ujar Fadhli kepada Inilah.com, Jakarta, Sabtu (28/12/2024).
Pernyataan Guntur itu pun sama sekali tidak mewakili PDIP selaku partai. Sebab menurut Fadhli, perkara yang menjerat Hasto merupakan urusan pribadi bukan partai.
Oleh karena itu, ketimbang bertingkah gembar gembor, Guntur Romli minta saja Hasto untuk mengungkap video tersebut ke publik atau dilaporkan ke penegak hukum.
“Supaya upaya Guntur Romli dan Hasto berbuah menjadi politik sandera, maka puluhan video skandal korupsi penguasa itu harus dibuka di ruang publik. Jangan biarkan pernyataan tersebut hanya menjadi ancaman di atas kertas,” kata Fadhli.
Sumber: inilah