GELORA.CO - Keberadaan Presiden Bashar Al-Assad dikabarkan tak diketahui.
Keberadaan Presiden Suriah Bashar al-Assad menjadi bahan perbincangan hangat di tengah memanasnya situasi di Suriah.
Dengan pemberontakan yang semakin meluas, banyak yang bertanya-tanya tentang posisi dan tindakan al-Assad saat ini.
Mengapa al-Assad disebut 'hilang'?
Hal ini terkait situasi di Suriah selatan, khususnya di Deraa yang menjadi tempat lahir pemberontakan tahun 2011, semakin memanas.
Menurut laporan terbaru dari Al Jazeera, keberadaan Bashar al-Assad tidak dapat dipastikan, terutama setelah wilayah Homs dilaporkan telah dibebaskan oleh pemberontak.
Sebelumnya, [asukan pemberontak di Suriah selatan dilaporkan telah merebut sebagian besar wilayah Deraa, yang menjadi tempat lahirnya pemberontakan tahun 2011 melawan Bashar al-Assad.
Dilaporkan aljazeera, Presiden Bashar al-Assad dalam live update jika keberadaan Al-Assad Tidak Diketahui Saat Homs ‘Dibebaskan’.
Dimana Presiden al-Assad?
Sebelumnya hari ini, pemerintah membantah laporan bahwa Presiden al-Assad telah meninggalkan Damaskus.
Dia tetap berada di Damaskus dan menjalankan pekerjaannya dari ibu kota, kata kantor berita pemerintah Suriah.
Keberadaannya tidak diketahui secara pasti dan dia tidak terlihat selama berhari-hari.
Sementara itu, keberadaan Presiden Assad sendiri masih belum jelas; beberapa saluran berita pro-Assad mengeklaim ia berada di Iran, namun kemudian membantah laporan tersebut.
Pejabat Mesir dan Yordania dilaporkan mendesak Assad untuk meninggalkan Suriah dan membentuk pemerintahan di pengasingan.
Pemerintah mengatakan Presiden al-Assad belum melarikan diri dari Damaskus.
Keluarga Assad Dikabarkan Kabur ke Luar Negeri
Dalam perkembangan terbaru, keluarga Bashar al-Assad dilaporkan telah melarikan diri ke Rusia setelah serangan mendadak oleh kelompok pemberontak yang berhasil merebut sebagian besar wilayah di Suriah utara.
Asma al-Assad, istri presiden yang berasal dari Inggris, melarikan diri bersama ketiga anak mereka, menurut laporan Wall Street Journal yang mengutip pejabat keamanan Suriah.
Kedua saudara ipar Assad juga dilaporkan telah meninggalkan Suriah dan menuju Uni Emirat Arab.
Apa yang Terjadi di Homs dan Sekitarnya?
Berdasarkan informasi yang beredar, kelompok oposisi Suriah telah mulai memasuki Homs dan mengepung Damaskus, ibu kota Suriah.
Laporan menyebutkan bahwa tentara Suriah telah menarik diri dari sejumlah wilayah selatan seiring dengan kemajuan para pejuang oposisi.
Namun, klaim ini dibantah oleh kementerian pertahanan Suriah.
Laporan mengatakan tentara Suriah telah ditarik dari sebagian besar wilayah selatan seiring dengan kemajuan pejuang oposisi, namun kementerian pertahanan membantah klaim tersebut.
Serangan udara dan penembakan yang dilakukan pasukan pemerintah dan sekutunya Rusia menewaskan sedikitnya tujuh warga sipil di dekat kota Homs.
Pemerintahan Presiden Bashar al-Assad telah kehilangan kendali atas kota-kota besar termasuk Aleppo, Hama dan Deraa.
Masyarakat, yang melihat bahwa pemerintah kehilangan kendali di seluruh negeri, kini bangkit dan menentang pemerintah.
Mereka mengambil alih fasilitas negara dan gedung-gedung pemerintah dan merobohkan patung-patung yang mewakili dinasti tersebut, apalagi sekarang, Presiden al-Assad dan ayahnya, Hafez al-Assad, telah digulingkan patungnya.
Jadi sekarang terjadi pertempuran kecil di dekat Damaskus, sekitar 10 km (enam mil).
Namun, hal ini tidak berarti kekuatan oposisi kini begitu dekat, melainkan masyarakat melakukan pemberontakan dan merebut kota-kota kecil di sekitar ibu kota.
Hal yang dramatis adalah di beberapa lingkungan di Damaskus, khususnya di wilayah selatan, kita melihat beberapa tentara pemerintah meninggalkan rumah mereka.
Sumber: tribunnews