GELORA.CO -Indonesia akan mendirikan fasilitas penyimpanan cadangan minyak di sebuah pulau yang berdekatan dengan Singapura.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan rencana itu bertujuan agar Indonesia bisa segera mencapai kedaulatan energi, seperti yang ditargetkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Fasilitas tersebut memiliki kemampuan penyimpanan hingga 30-40 hari dan bisa menampung berbagai jenis minyak.
Menurut Bahlil, nantinya Pertamina bisa membeli dengan harga yang murah.
"Kita akan bangun storage di satu pulau yang berdekatan dengan Singapura, kemampuan penyimpanan (storage) kurang lebih sekitar 30-40 hari," jelas Bahlil di Jakarta, dikutip Kamis 12 Desember 2024.
Rencana pembangunan fasilitas tersebut karena 60 persen impor bahan bakar minyak (BBM) Indonesia berasal dari Singapura.
Terkait hal ini, Bahlil sendiri mengungkapkan keheranannya karena Singapura tidak memiliki sumber daya minyak.
"Singapura nggak punya minyak, ya, tapi dia bisa impor ke Republik Indonesia 60 persen. Ini saya nggak ngerti teorinya dari mana," ujar Bahlil.
Ia pun mengatakan bahwa ini adalah by desain yang sudah mengakar.
"Pertanyaan berikut adalah apakah kita siap untuk menerima kenyataan seperti ini atau kita mengubah?" tanya Bahlil.
Sebelumnya, Bahlil mengatakan, upaya yang dilakukan untuk menekan biaya impor energi sebesar Rp500 triliun per tahun, di antaranya dengan mengoptimalkan sumur-sumur minyak yang ada.
Pola yang dapat dilakukan untuk meningkatkan lifting minyak adalah mengaktifkan sumur-sumur minyak yang menganggur (idle).
Kementerian ESDM mencatat, terdapat sekitar 44.900 sumur minyak di Indonesia, dengan 16.600 di antaranya dalam kondisi idle.
Dari jumlah tersebut, sekitar 5.000 sumur dapat dioptimalkan untuk meningkatkan produksi minyak nasional.
Sumber: RMOL