Akal Bulus Agus Buntung Perdaya Korbannya: Ngaku Punya Om Polisi dan Iming-iming Emas Batangan

Akal Bulus Agus Buntung Perdaya Korbannya: Ngaku Punya Om Polisi dan Iming-iming Emas Batangan

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Proses rekonstruksi kasus pelecehan seksual yang dilakukan Agus Buntung digelar di tiga lokasi wilayah Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) Rabu (11/12/2024).

Terungkap juga sejumlah fakta Agus Buntung perdaya korbannya mulai dari ngaku punya om polisi hingga iming-iming emas batangan satu kilogram bagi korban.

Diketahui, Agus Buntung merupakan pria difabel yang disebut merudapaksa seorang wanita yang berstatus mahasiswi di NTB. Kasus ini viral di media sosial dan kini menjadi perbincangan publik. 

Pria disabilitas asal Kota Mataram inisial IWAS alias Agus Buntung ini diduga melakukan tindak pidana pelecehan asusila, bahkan korbannya capai 15 orang.

Resmi jadi tersangka, Agus Buntung harus menjalani rekonstruksi di 3 TKP yang berlokasi di Taman Udayana, Islamic Center, dan Nang's Homestay, Mataram, NTB.

Di momen rekonstruksi tersebut, Agus Buntung dijaga ketat aparat kepolisian hingga didampingi beberapa pihak.

Tak cuma polisi hingga jaksa, Agus Buntung juga ditemani komplotannya.

Sosok komplotan yang dimaksud adalah ibu kandung Agus Buntung, I Gusti Ayu Aripadni.

Iming-iming Emas Batangan 1 Kilogram

Terkuak fakta baru dari rekonstruksi kasus pelecehan yang diduga dilakukan I Wayan Agus Suartama alias Agus Buntung, yakni ia mengiming-imingi korban dengan emas 1 kilogram.

Fakta tersebut terungkap melalui pengacara korban, Andre Safutra, yang menyebut jika Agus Buntung akan memberikan emas 1 kilogram jika korban mau membantunya untuk masturbasi.

Dalam wawancara di kanal Youtube Nusantara tv, Andre Safutra mengungkap pengakuan 15 korban pelecehan seksual Agus Buntung.

Ternyata hampir 15 korban mengaku mereka sempat berbicara dengan ibunda Agus saat aksi pelecehan berlangsung.

Modus Agus kepada korbannya adalah ia meminta korban untuk berbicara dengan ibunya lewat telepon.

"Hampir semua korban yang 15 korban itu memang tersangka meminta tolong ke korban untuk menelepon ibunya (pelaku)," ungkap Andre Safutra dikutip TribunnewsBogor.com.

"Kemungkinan ada (ibu Agus membantu kejahatan Agus), tapi itu nanti pihak kepolisian menggali hal tersebut, apakah (ibunya) komplotan bersama pelaku. Untuk keterangan korban, hampir 15 korban mengatakan 'minta tolong untuk diperiksa juga ibu tersangka'."

"Karena sama semua (modusnya Agus), tersangka meminta tolong telepon ibunya saat melakukan aksinya," sambungnya.

Lebih lanjut, Andre pun menceritakan kronologi dugaan ibunda Agus Buntung membantu putranya melakukan tindakan keji.

Berdasarkan cerita salah satu korban, ia mengaku sempat diiming-imingi akan diberikan emas 1 kg oleh Agus jika mau membantunya untuk masturbasi.

"Modusnya (Agus) terjadi di bulan Februari 2024, korban tiba-tiba didatangi (Agus), pelaku membuntuti korban ke kos korban."

"Pelaku ngajak korban ngobrol di dalam kamar tapi korban menolak. Selesai ngobrol di lantai bawah, pelaku ke atas (kamar korban), mengetuk pintu dan mengatakan 'nafsu saya sudah naik, mohon bantu saya mengeluarkan cairan'."

"Saat itu korban menolak dan pelaku mengiming-imingi untuk memberikan 1 kg emas atau satu batang emas," kata Andre Safutra.

Ogah menuruti permintaan Agus, korban pun menolak.

Namun saat itu Agus langsung menyuruh korban menelepon ibunya lewat ponsel korban.

Korban pun mengobrol dengan ibunda Agus dengan percakapan aneh.

Alih-alih mencegah tindakan keji anaknya, ibunda Agus justru menyetujui ucapan Agus Buntung.

Yakni untuk memberikan emas 1 kg jika korban mau menuruti permintaan pelaku.

"Pelaku meyakinkan korban dengan menelepon ibunya. Dengan HP korban, (pelaku) telepon ibunya, pelaku mengatakan 'mak, saya ingin memberikan 1kg batang emas ke korban'. Kemudian ibunya pelaku mengatakan 'iya'."

"Korban berpikir kok segampang itu ibu pelaku memberikan 1 kg emas, sedangkan korban melihat dari cara berpakaian pelaku dia tidak menampakan punya emas 1 kg," imbuh Andre.

Tak hanya itu, beberapa korban juga bercerita bahwa mereka dihubungi oleh Agus setelah sebelumnya nomor para korban tersimpan di ponsel ibunya Agus.

Tiap kali bertemu korbannya, Agus disinyalir selalu meminta korban untuk menelepon ibunya.

"Motifnya tuh sama, misalnya (korban) menolak, tiba-tiba ditelepon sama pelaku atau tersangka atau chat, karena sudah dapat nomor telepon korban dari modus telepon ibu tadi," ujar Andre.

Pengakuan Ibunda Agus

Sementara itu, ibunda Agus yang dituduh sebagai komplotan sempat mengurai cerita mengejutkan.

I Gusti Ayu Aripadni membantah putranya adalah pelaku pelecehan seksual.

Karenanya saat sang putra jadi tersangka, I Gusti Ayu Aripadni sempat syok.

"Kaget saya. Bahkan saya syok pas (Agus) ditetapkan tersangka. (Saya) sampai dibawa ke rumah sakit Bhayangkara, saya anggap diri saya udah enggak ada waktu itu," akui I Gusti Ayu Aripadni.

Tak percaya putra kesayangannya melakukan hal bejat, I Gusti Ayu Aripadni terus membela Agus Buntung.

Diakui I Gusti Ayu Aripadni, sejak putranya kecil, dialah yang membantu dalam aktivitas sehari-hari.

"Saya enggak kuat melihat anak saya, udah kondisinya kayak begini, terus dijadiin tersangka, kan itu tidak masuk akal. Bagaimana dia buka baju celana sendiri sementara dari bayi sampai sebesar ini saya merawat," pungkas I Gusti Ayu Aripadni.

Lantaran hal tersebut, I Gusti Ayu Aripadni pun setia mendampingi Agus Buntung meski telah berstatus tersangka.

Terlihat I Gusti Ayu Aripadni terus mengawal Agus yang menjalani rekonstruksi hari ini.

Agus Buntung Ngaku Punya Om Polisi

Agus Buntung ngaku kepada korban bahwa ia punya paman polisi saat mengancam. 

Seperti diketahui, petugas kepolisian melakukan rekonstruksi kasus pelecehan oleh tersangka I Wayan Agus Suartama (22) alias Agus Buntung hari Rabu (11/12/2024).

Agus Buntung sendiri diduga melakukan pelecehan pada 15 korbannya. Proses rekonstruksi dilakukan di tiga tempat, yaitu Taman Udayana, Islamic Center, dan Nang's Homestay.

Dalam rekonstruksi tersebut, Agus nampak menggunakan almamater biru.

Agus menjalani adegan saat dirinya dibonceng oleh korban menggunakan sepeda motor.

Saat menjalani rekonstruksi itu, Agus Buntung tampak tidak memakai masker.

Ia dengan percaya diri mengangkat kepalanya tinggi dan sesekali melihat ke arah sekelilingnya.

Pada video yang dilansir dari Tribun Lombok, diperlihatkan pula homestay TKP pelecehan yang dilakukan Agus terhadap korbannya.

Sesampainya di homestay itu, terlihat korban yang diperagakan oleh petugas laki-laki mengeluarkan uang dari dalam kantongnya.

Setelah memberikan uang pada saksi penjaga homestay, keduanya kemudian masuk ke dalam kamar nomor 6.

Homestay itu bernuansa Bali dengan terdapat kain kotak-kotak hitam putih di beberapa sisi.

Menurut pengakuan satu korban, Bunga (nama samaran), mengaku sempat meminjamkan uang kepada Agus untuk registrasi homestay.

"Saat di registrasi itu dia pinjam uang saya separuh soalnya uangnya gak cukup, saya kasih pinjam separuh," kata Bunga dikutip dari Youtube TV One News, Rabu (11/12/2024).

Bunga juga mengaku sempat melihat reaksi aneh dari penjaga homestay saat melihat dirinya datang dengan Agus.

"Sampai di homestay, penjaganya lihat saya kayak agak heran," kata dia lagi.

Saat berada di dalam kamar, Bunga diminta oleh Agus Buntung untuk mengunci kamar namun ditolak.

Agus Buntung kemudian menakuti Bunga kalau mereka akan dinikahkan jika ketahuan berduaan di dalam kamar.

Akhirnya Bunga pun pasrah mengikuti permintaan Agus itu.

"Kan saya gak mau nikah sama dia. Terus setelah itu dia suruh saya rebahan di ranjang, saya gak mau," kata dia lagi.

Saat Bunga duduk di ranjang, rupanya Agus yang saat itu berbaring mulai memepetkan tubuhnya ke arah korban.

Bunga pun saat itu diam-diam menyalakan ponselnya yang sempat mati dan berlari ke kamar mandi untuk menghubungi temannya untuk minta dijemput.

Saat itu Agus berteriak dan marah-marah hingga mencoba mendobrak pintu kamar mandi.

"Pokoknya di sana dia ngomong kasar sampai sumpah serapah ke saya, terus di sana saya juga sempat dorong-dorongan, tenaganya kuat walaupun gak punya tangan," jelas Bunga.

Sebelum keluar dari kamar mandi, Agus Buntung sempat meminta uang pada Bunga.

"Dia bilang 'makasih kamu udah pergi, tapi tolong kasih uang kamu'," kata Bunga menirukan ucapan Agus Buntung.

Agus Buntung saat itu meminta semua uang yang ada di dompet Bunga jika ingin pergi.

"Dia maksa-maksa, saya tetap gak mau. Di luar homestay maksa lagi, katanya 'Ini ada CCTV nya, saya punya keluarga paman saya polisi'," tuturnya lagi.

Untungnya Bunga tetap tidak mau menuruti keinginan Agus Buntung, hingga akhirnya ada sosok yang menyelamatkannya diam-diam.

Sosok itu adalah penjaga homestay yang saat awal melihat Bunga dengan tatapan heran.

Saat itu penjaga homestay memberikan kode kepada Bunga untuk pergi.

"Penjaga homestay suruh saya pergi lewat isyarat tangan, saya keluarlah dari homestay," jelasnya.

Sementara itu, Kuasa Hukum Agus Buntung, Ainuddin, berharap rekonstruksi ini bisa mengungkap kejanggalan.

Sebab berdasarkan pengakuan Agus di Polda NTB, hubungan seksual itu terjadi atas dasar suka sama suka.

"Sebelum diantar ke kampus, di depan ada adegan mesum oleh orang lain, si korban mengatakan bagus ya adegan yang tadi," kata dia.

Kemudian sesampainya di Islamic Center, korban meminta Agus duduk lebih maju.

"Ditanya oleh korban di mana tempat yang bagus untuk melakukan itu, Agus mengatakan tahu, sehingga dibawalah ke homestay tersebut," kata Ainuddin lagi. 

Sumber: tribunnews
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita