Agus Buntung Kerap Mesum di Homestay Kamar No 6, Kenapa? Saksi: Wanitanya tak Ada yang Nangis

Agus Buntung Kerap Mesum di Homestay Kamar No 6, Kenapa? Saksi: Wanitanya tak Ada yang Nangis

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Polisi menggelar rekonstruksi kasus dugaan pemerkosaan dan pelecehaan seksual dengan tersangka I Wayan Agus Suartama alias Agus Buntung, Rabu (11/12/2024).

Dalam rekonstruksi itu terungkap bahwa Agus Buntung kerap membawa wanita ke sebuah Homestay di Mataram, NTB.

Hal ini membuat pengelola homestay sedikit bingung terhadap Agus Buntung.

Uniknya lagi, Agus Buntung selalu menyewa kamar nomor 6. Kamar lain selalu ditolak.

Penjaga Nang's Homestay, I Wayan Kartika mengakui tersangka Agus Buntung sering membawa perempuan yang berbeda ke tempatnya itu.

Bahkan dalam sepekan bisa tiga sampai lima orang yang berbeda-beda.

Wayan pun mengungkap setiap membawa perempuan, Agus Buntung selalu memesan kamar nomor enam.

"Di pojok itu," kata Wayan.

Rekonstruksi yang dilakukan di dalam kamar Homestay nomor 6 dilakukan secara tertutup. 

Wayan mengatakan, dalam sepekan Agus bisa membawa tiga sampai lima cewek yang berbeda ketempatnya, bahkan Agus selalu menyewa kamar nomor 6 yang letaknya berada di pojokan.

"Selalu nomor enam tidak pernah pindah-pindah, itu letaknya di pojokan," kata Wayan sambil menujuk lokasi kamar tersebut.

Belum diketahui alasan Agus selalu menyewa kamar 6 tersebut, pantauan TribunLombok.com kamar tersebut dilengkapi fasilitas satu buah kasur dan satu unit kipas angin kecil.

Ukurannya pun tidak terlalu luas berkisar 3x3 meter dengan toilet kecil di dalamnya.

Wayan juga mengatakan usai menyewa kamar tersebut, perempuan yang dibawa Agus tidak pernah menunjukkan gelagat aneh seperti menangis atau lari keluar kamar.

"Biasa saja, tidak ada yang aneh," kata Wayan.

Agus Buntung terlihat santai saat menjalani 49 adegan rekonstruksi tersebut.

Tidak ada wajah ketakutan ataupun ketegangan ketika Agus Buntung memeragakan adegan setiap adegan.

Dirreskrimum Polda NTB Kombes Pol Syarif Hidayat, mengatakan jumlah adegan bertambah dari yang sudah ada dalam berita acara penyidikan yakni 28 adegan.

"Karena ada perkembangan perbuatan yang dilakukan tersangka, dalam rekonstruksi tersebut mengembang di lapangan kami mengakomodir keterangan tersangka di lapangan," kata Syarif, Rabu (11/12/2024).

Rekonstruksi dilakukan mulai dari Taman Udayana sebagai lokasi pertemuan pertama Agus dengan korban.

Dalam reka adegan tersebut tersangka dibonceng menuju ke Nang's Homestay yang lokasinya tidak jauh dari Taman Udayana.

Sebelum menuju ke Homestay juga terjadi kesepakatan antara korban dan pelaku.

Yakni terkait siapa yang akan melakukan pembayaran kamar homestay. 

Setelah berbincang akhirnya disepakati korban bersedia membayar kamar.

Adegan selanjutnya yakni korban yang melakukan pembayaran ke pemilik homestay. 

Kemudian Agus dan korban diarahkan menuju kamar nomor 6. 

Dalam rekonstruksi di dalam kamar, Syarif mengatakan ada dua versi keterangan yang berbeda.

"Ada dua versi, kalau menurut korban, tersangka yang lebih aktif, kalau menurut tersangka korban yang lebih aktif," kata mantan Wakapolres Mataram itu.

Usai dari homestaay, Agus diantarkan ke Islamic Center tempat korban ditunggu dua teman lelakinya.

Di tempat itu pula Agus bersama korban berpisah.

Ditonton Warga

Rekonstruksi kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan I Wayan Agus Suartama (22) alias Agus Buntung menjadi tontonan warga.

Rekonstruksi pada Rabu (11/12/2024) ini dimulai dari Taman Udayana Mataram. 

Ratusan warga mengerumuni lokasi rekonstruksi yang merupakan TKP awal Agus bertemu dengan korbannya. 

Pantauan TribunLombok.com warga berusaha mendekati garis polisi. 

Hal itu membuat polisi yang berjaga sempat kewalahan. 

Sebagian warga lainnya ikut merekam Agus yang memeragakan rela ulang adegan. 

Demikian juga dengan rekonstruksi yang digelar di Nang's Homestay. 

Agus yang didampingi ibunya dan pengacaranya tak luput dari tontonan warga. 

Warga bahkan sudah menunggu sejak sebelum rekonstruksi digelar. 

Saat Agus dibawa menuju mobil warga pun bersorak.

"Penasaran karena lihat di hp (handphone) ramai," kata salah seorang warga.

Rekonstruksi dilanjutkan ke tempat ketiga yaitu depan Islamic Center Mataram. 

Sejumlah warga pun mengerumuni lokasi seperti di dua tempat sebelumnya.

Dirreskrimum Polda NTB Kombes Pol Syarif Hidayat mengatakan, semua temuan dalam proses rekonstruksi akan menjadi pertimbangan dalam persidangan nantinya.

"Karena ada perkembangan perbuatan yang dilakukan tersangka, dalam rekonstruksi tersebut mengembang di lapangan kami mengakomodir keterangan tersangka di lapangan," kata Syarif, Rabu (11/12/2024).

Sumber: wartakota
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita