GELORA.CO - Abu Ubaida, juru bicara militer gerakan Hamas, Brigade al-Qassam, mengatakan tentara Israel baru-baru ini mengebom sebuah tempat di mana beberapa tahanan musuh berada.
Ia mencatat tentara Israel mengulangi serangan yang sama untuk memastikan kematian mereka.
“Kami memiliki informasi intelijen yang mengonfirmasi bahwa musuh sengaja mengebom tempat itu dengan tujuan membunuh para tahanan dan penjaga mereka,” katanya dalam sebuah video yang diunggah di Telegram, Sabtu (14/12/2024).
"Anggota Al-Qassam melakukan upaya untuk mengekstraksi tahanan musuh, dan mereka berhasil,” lanjutnya.
Ia mengatakan salah satu sandera berhasil ditemukan, namun nasib lainnya belum diketahui.
"Salah satu dari mereka berhasil ditemukan dan nasibnya tidak diketahui," jelasnya, seperti diberitakan Al Araby.
Abu Ubaida menganggap Perdana Menteri pendudukan Israel, Benjamin Netanyahu, pemerintahannya dan tentaranya bertanggung jawab penuh atas peristiwa ini dan atas kehidupan para tahanan mereka.
Dalam video selanjutnya yang diunggah Brigade al-Qassam pada hari yang sama, memperlihatkan animasi Netanyahu yang menembaki tahanan Israel.
Video tersebut berjudul "Mimpi besar Netanyahu adalah mereka semua mati."
Video itu diawali dengan kutipan pidato Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang berjanji akan memulangkan seluruh tahanan.
Klip tersebut kemudian menampilkan gambar sejumlah tahanan yang tewas akibat operasi tentara Israel di Jalur Gaza.
Klip itu juga menyertakan adegan animasi di mana sejumlah tentara tampak membawa tiga peti mati dan hendak menguburkannya di kuburan yang berisi puluhan peti mati, beberapa di antaranya memiliki gambar tahanan yang dibunuh.
Sementara karakter yang mewakili Netanyahu menunggu mereka di salah satu kuburan yang digali untuk tahanan Israel yang baru terbunuh.
Setelah karakter kartun yang mewakili Netanyahu menyelesaikan proses penguburan, dia berkata, “Berapa banyak yang tersisa… 99 atau 100?”
“Kapan saya akan bangun dari tidur saya ketika mereka semua telah dikuburkan dan berkas ini sudah selesai?” kata karakter itu.
Kemudian video itu ditutup dengan kalimat, “Impian besar Netanyahu adalah agar mereka semua mati.”
Dua minggu lalu, Hamas mengumumkan pembunuhan 33 tahanan Israel, yang sebagian besar tewas akibat pemboman Israel di berbagai wilayah Jalur Gaza sejak dimulainya serangan Israel pada 7 Oktober 2023.
Jumlah Korban di Jalur Gaza
Israel yang didukung Amerika Serikat dan sejumlah negara Eropa masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza.
Jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 44.930 jiwa dan 106.624 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Minggu (15/12/2024) menurut Kementerian Kesehatan Gaza, dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Anadolu Agency.
Sebelumnya, Israel mulai menyerang Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak pendirian Israel di Palestina pada tahun 1948.
Israel mengklaim, ada 101 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 sandera Palestina pada akhir November 2023
Sumber: Tribunnews