GELORA.CO - Hubungan serasi dan satu frekuensi antara pemerintah provinsi Jakarta dengan pemerintah pusat akan menguntungkan warga Jakarta.
Kondisi demikian akan mempermudah proses komunikasi politik kebijakan untuk menghasilkan program maupun kebijakan yang bermanfaat bagi masyarakat.
"Kalau presiden dengan gubernurnya tanda kutip frekuensinya sama, apalagi satu koalisi berarti sering berkomunikasi, satu visi," tambah Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil menjeaskan bahwa masyarakat Jakarta yang akan diuntungkan.
"Seperti saya ada program kekumuhan, ketika APBD hanya sanggup 10, dengan cepat saya memohon nanti akan ada tambahan dari pemerintah pusat," paparnya.
Kecepatan itu dilakukan dalam proses-proses politiknya, suka tidak suka itu terjadi dalam realita politik.
"Siapa yang diuntungkan? Warga. Jadi poinnya adalah saya dalam empat mata dengan Pak Prabowo bahasanya tuh begitu, kamu nanti ya kalau jadi, gubernur tolong urus kekumuhan kasih sosial housing," sambungnya.
Ridwan Kamil menyebut, Presiden Prabowo Subianto sudah memberi sinyal akan membantu Pemerintah Provinsi Jakarta jika kekurangan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) untuk menyejahterakan masyarakat Jakarta.
"Poin saya adalah ekstra kemudahan dalam koalisi akan mempercepat proses kerja saya sebagai gubernur kelak. Dalam keyakinan saya akan lebih mudah ketika kami yang dicalonkan oleh Presiden Prabowo," kata Ridwan Kamil.
Berkaitan dengan dukungan yang diberikan Presiden RI ke-7 Joko Widodo alias Jokowi, Ridwan Kamil menyebut dukungan dari tokoh nasional sangat penting dalam pertarungan politik.
"Di Jakarta itu menang 50 plersen plus satu. Jadi satu suara saja itu berharga. Jadi, kalau ada dukungan dari siapa pun, apalagi dari tokoh level nasional, apalagi tokohnya mantan presiden yang pasti punya fanbase, punya follower itu harusnya menurut logika banyak dukungan di voters-nya sangat luar biasa," kata Ridwan Kamil.
Sumber: disway