GELORA.CO - Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka bersama Pj Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi meninjau area permukiman warga yang sering terkena banjir rob di Muara Angke, Jakarta Utara, Rabu, 20 November 2024.
Menurut Gibran, sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto diperlukan penguatan koordinasi untuk menangani bencana tersebut.
“Penguatan koordinasi berbagai pihak sangat krusial untuk menangangi banjir rob yang sering terjadi dan telah menganggu aktivitas dan mobilitas warga,” kata Gibran seperti dikutip Kamis (21/11/2024).
Gibran meminta, penanganan banjir bukan hanya tanggung jawab satu generasi, tetapi warisan yang harus dipersiapkan untuk generasi mendatang. Dia mengajak seluruh pihak bisa terlibat untuk menanggulangi bencana tersebut.
“Sangat penting untuk merancang setiap langkah dengan visi masa depan, seperti halnya pembangunan infrastruktur pengendali banjir yang terintegrasi,” minta dia.
Sebagai penutup, Gibran juga mendorong rampungnya proyek tanggul raksasa atau giant sea wall yang akan melindungi Jakarta dari musibah banjir rob.
“Proyek pembuatan tanggul yang direncanakan untuk melindungi Jakarta dari dampak kenaikan permukaan air laut,” kata Wapres Gibran memungkasi.
Proyek Senilai Rp164,1 Triliun
Diketahui, Pemerintah Indonesia berencana membangun tanggul laut raksasa atau giant sea wall di sisi utara Pulau Jawa. Proyek ini disebut membawa manfaat yang baik bagi wilayah pesisir.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mencatat, biaya pembangunan giant sea wall mencapai Rp164,1 triliun untuk tahap pertama melalui skema pendanaan Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Adapun, total anggaran untuk pembangunan Tanggul Laut Pulau Jawa diperkirakan mencapai USD 50 miliar. Nilai ini setara Rp778,78 triliun dengan asumsi kurs Rp15.575 per USD1.
"Dari hasil kajian yang telah dilakukan oleh Kementerian PUPR, estimasi kebutuhan anggaran pembangunan tanggul laut dan pengembangan kawasan serta penyediaan air baku dan sanitasi adalah sebesar Rp164,1 triliun," kata Airlangga dalam acara Seminar Nasional Pembangunan Tanggul Laut, di Kempinski Hotel, Jakarta, Rabu (10/1/2024).
Tujuan Proyek Giant Sea Wall
Airlangga menyebut, pembangunan mega proyek Tanggul Laut Pulau Jawa untuk mengatasi ancaman penurunan muka tanah (land subsidence) dan fenomena banjir rob yang sering terjadi di kawasan Pantura Jawa.
"Diperkirakan setidaknya terdapat 70 Kawasan Industri, 5 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), 28 Kawasan Peruntukan Industri, 5 Wilayah Pusat Pertumbuhan
Industri, dan wilayah perekonomian lainnya yang akan terdampak apabila tidak segera ditangani," ujar Menko Airlangga.
Sumber: liputan6