Sosok Saksi Paslon Pilkada Sampang yang Tewas Dibacok, Dihadang 5 Orang saat Dampingi Kunjungan

Sosok Saksi Paslon Pilkada Sampang yang Tewas Dibacok, Dihadang 5 Orang saat Dampingi Kunjungan

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO  - Kasus pembacokan terjadi saat kampanye Pilkada Sampang 2024 dan menewaskan saksi pasangan calon (paslon) nomor urut 2, Slamet Junaidi-Ahmad Mahfudz (Jimad Sakteh), Minggu (17/11/2024).

Saat kejadian, korban yang bernama Jimmy Sugito Putra mendampingi kunjungan paslon Jimad Sakteh ke tokoh masyarakat di Desa Ketapang Laok, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, Jawa Timur.

Korban sempat dihadang 5 warga setempat yang membawa senjata tajam celurit.


Meski sempat melakukan perlawanan, korban tersungkur karena kalah jumlah dan mengalami pembacokan.


Korban sempat dibawa ke RSUD Ketapang untuk menjalani perawatan, namun nyawanya tak tertolong.

Paman Korban, Abu Sidik, menyatakan pihak keluarga tak akan balas dendam dan menyerahkan kasus ini ke kepolisian.

Semasa hidupnya, korban dikenal sebagai pribadi yang baik dan selalu mengedepankan sopan santun.

Jimmy Sugito juga disebut tak pernah membuat masalah dengan keluarga maupun tetangga.

"Keponakanan (korban) saya ini sangat ramah, adat sopan santun ke timuran yang diterapkan oleh keponakan saya ini," tuturnya.


Abu Sidik menjelaskan korban memiliki etos kerja yang tinggi sehingga dihargai di tempat kerja.

"Pekerjaan keponakan saya, petugas PLN jadi saat ada panggilan dari atasan ke lapangan dia langsung menuju ke lokasi," sambungnya.


Ia meminta petugas kepolisian segera menangkap para pelaku lantaran wajah mereka terlihat jelas di video yang tersebar.


"Jadi kami hanya memohon kepada penegak hukum agar seluruh pelaku diamankan karena sejumlah pelaku telah terekam video dan jelas ciri-cirinya," katanya.

1 Pelaku Diamankan

Kapolda Jatim, Irjen Imam Sugianto, mengatakan seorang pelaku berinisial FS telah diamankan untuk menjalani pemeriksaan.

FS merupakan warga Desa Ketapang Laok, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, Jawa Timur yang sempat menghadang rombongan paslon Jimad Sakteh.

Pemeriksaan terhadap FS dilakukan untuk mengungkap para pelaku lain.


"Peran dari pelaku ini, kita masih mendalaminya. Untuk posisinya saat ini pelaku sudah berada di Polda Jatim," ungkapnya, Senin (18/11/2024), dikutip  dari TribunJatim.com.


Setelah mengantongi nama para pelaku, petugas akan melakukan penangkapan.

"Kita minta doanya kepada masyarakat semoga pelaku lainnya cepat diamankan dan jalannya Pilkada 2024 di Sampang terus damai," tandasnya.

Irjen Imam Sugianto mendatangi Kabupaten Sampang dan bertemu dengan kedua paslon Pilkada Sampang 2024.

Tim pemenangan serta kedua paslon nomor urut 1, KH Mohammad Bin Muafi-Abdullah Hidayat dan nomor urut 2, Slamet Junaidi-Ahmad Mahfudz, hadir dalam pertemuan tersebut.

Ia telah berkoordinasi dengan masing-masing tim pemenangan paslon agar peristiwa serupa tidak terjadi.

"Dengan adanya kegiatan ini kami tidak ingin, peristiwa di Desa Ketapang Laok merembet ke kejadian berikutnya," tandasnya.

Polda Jatim berkomitmen untuk mengungkap kasus ini dan menangkap pelaku yang jumlahnya lebih dari satu orang.



Diketahui, Slamet Junaidi merupakan Bupati Sampang periode 2019-2024.

Ia kembali maju sebagai calon Bupati 2024-2029 diusung 5 partai pendukung, yakni Partai Gelora Indonesia, NasDem, PKS, PKB dan Gerindra.

Wakil Ketua Harian DPP PKB, Nadya Alfi Roihana, mengecam aksi kekerasan terhdap saksi paslon Jimad Sakteh yang berujung kematian.

"Kekerasan ini tidak hanya melukai nilai-nilai demokrasi, tetapi juga merusak tatanan kehidupan bermasyarakat yang seharusnya dilandasi perdamaian dan persatuan,” ucapnya.

Ia menegaskan pesta demokrasi tidak untuk bermusuhan hingga mengorbankan nyawa.

"Tidak ada pesta demokrasi seharga nyawa manusia. Mari kita jaga Pilkada ini tetap damai, bermartabat, dan jauh dari kekerasan," tandasnya.

Ketua Tim Pemenangan Jimad Sakteh, Surya Noviantoro, mengaku terpukul dengan kabar tewasnya salah satu saksi.

"Semoga atas kejadian ini keluarga korban (almarhum) diberikan kesabaran dan ketabahan," ucapnya.


Pihaknya mengutuk keras tindakan kekerasan yang dialami korban dan meminta kepolisian segera mengusut kasus ini.

Ia juga menyayangkan pihak keamanan tidak mengantisipasi adanya tindak kekerasan yang mengakibatkan korban jiwa.

"Kami dari paslon tim Jimad Sakteh siap bekerja sama dan membantu untuk segera mengungkap kejadian ini," sambungnya.

Surya Noviantoro menjelaskan pihaknya tak membawa senjata tajam jenis apapun saat kampanye.

Paslon Slamet Junaidi-Ahmad Mahfudz telah diamankan, tetapi korban diadang dan dikeroyok.

"Kericuhan itu akhirnya menimbulkan korban jiwa, korban merupakan pendukung paslon Jimad Sakteh," sambungnya

Sumber: Tribunnews 
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita