GELORA.CO - Polda Sumatera Barat (Sumbar) memeriksa lima orang saksi terkait penembakan yang menewaskan Kasat Reskrim Polres Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshar, Jumat (22/11/2024) dini hari.
Sementara pelaku penembakan Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar sudah menyerahkan diri dan diperiksa di Propam Polda Sumbar.
Kapolres Solok Selatan AKBP Arief Mukti merupakan satu di antara lima saksi yang diperiksa terkait kasus penembakan polisi itu.
Kapolres Solok Selatan AKBP Arief Mukti pun ikut disorot lantaran 7 selongsong peluru pistol milik AKP Dadang ditemukan di rumah dinasnya.
Sementara dua selongsong peluru ditemukan di lokasi penembakan yang berada di parkiran Mapolres Solok Selatan
PROFIL Kapolres Solok Selatan AKBP Arief Mukti Diperiksa Terkait Penembakan AKP Ryanto Ulil Anshar
Berikut profil Kapolres Solok Selatan AKBP Arief Mukti Surya Adhi Sabhara yang turut diperiksa Polda Sumatera Barat Usai penembakan yang menewaskan Kasat Reskrim AKP Ryanto Ulil Anshar.
Seperti diketahui, Kasat Reskrim AKP Ryanto Ulil tewas dengan dua luka tembak di kepala.
Penembakan tersebut dilakukan oleh Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar, Jumat (22/11/2024) dini hari.
Kapolres Solok Selatan AKBP Arief Mukti pun ikut disorot lantaran 7 selongsong peluru pistol milik AKP Dadang ditemukan di rumah dinasnya.
Sementara dua selongsong peluru ditemukan di lokasi penembakan yang berada di parkiran Mapolres Solok Selatan.
AKBP Arief Mukti ternyata telah menjabat sebagai Kapolres Solok Selatan sejak tahun 2022 lalu. Saat itu dirinya menggantikan AKBP Tedy Purnanto.
Sebelum menjabat sebagai Kapolres Solok Selatan, dirinya menjabat sebagai Kasubdit 1 Ditreskrimsus Polda Sumbar pada tahun 2021.
Dikutip dari berbagai sumber, sebelum dimutasi ke Polda Sumatera Barat, AKBP Arief Mukti ternyata juga pernah menjabat sebagai Kabag Ops Polres Lamongan pada tahun 2015.
Kemudian Ia diangkat menjadi Wakapolres Lamongan pada tahun 2017. Setahun berjalan, Arief Mukti kembali dimutasi sebagai Wakasatlantas Polrestabes Surbaya.
Setelah naik pangkat dari Kompol menjadi AKBP, Arief Mukti pun diangkat menjadi Kasubdit Dalmas Polda Jatim tahun 2020, sebelum bertugas ke Polda Sumatera Barat.
Harta Kekayaan AKBP Arief Mukti
Dilansir dari LHKPN KPK, AKBP Arief Mukti memiliki harta kekayaan sebesar Rp 2.931.000.000, ini rinciannya:
A. TANAH DAN BANGUNAN Rp 2.500.000.000
1. Tanah dan Bangunan Seluas 150 m2/178 m2 di KAB / KOTA KOTA SURABAYA , HASIL SENDIRI Rp 2.500.000.000
B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp 890.000.000
1. MOBIL, MITSUBISHI PAJERO SPORT 2.4L DAKAR ULTIMATE Tahun 2022, HASIL SENDIRI Rp 690.000.000
2. MOBIL, JEEP CJ7 Tahun 1982, HASIL SENDIRI Rp 200.000.000
C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp 0
D. SURAT BERHARGA Rp 0
E. KAS DAN SETARA KAS Rp 10.000.000
F. HARTA LAINNYA Rp 0
Sub Total Rp 3.400.000.000
II. HUTANG Rp 469.000.000
III. TOTAL HARTA KEKAYAAN (I-II) Rp 2.931.000.000
Polda Sumbar Periksa 5 Orang dalam Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan
Polda Sumatera Barat (Sumbar) telah memeriksa lima orang saksi terkait penembakan yang menewaskan Kasat Reskrim Polres Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshar, Jumat (22/11/2024).
Peristiwa tragis ini diduga berkaitan dengan penegakan hukum tambang ilegal jenis galian C di Kabupaten Solok Selatan.
Pelaku Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar menghabisi nyawa AKP Ryanto Ulil Anshar.
Saat ini pelaku sudah menyerahkan diri ke Polda Sumbar dan diperiksa Propam.
Sedangkan, untuk korban sendiri telah dilakukan pemeriksaan di Rumah Sakit Bhayangkara Padang, Kota Padang, Sumbar.
Selanjutnya, dilakukan upacara pelepasan jenazah korban yang diikuti jajaran Polda Sumbar bersama dengan perwakilan keluarga yang datang ke Kota Padang, Sumbar.
Pelaksanaan pelepasan jenazah ini dilakukan di halaman Rumah Sakit Bhayangkara Padang, Kota Padang, Sumbar.
Upacara pelepasan tersebut dipimpin secara langsung oleh Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono.
Sabtu (23/11/2024) dini hari jenazah korban sudah berada di rumah duka, Makassar.
Irjen Pol Suharyono menyebutkan bahwa korban sedang melakukan penegakan hukum terkait tambang ilegal jenis galian C.
"Saat berada di ruang identifikasi, dan waktu akan mengambil handphone yang ada di kendaraannya dan diduga diikuti oleh pelaku," katanya.
Setelah diikuti dari belakang oleh pelaku, korban ditembak dengan cara yang tidak manusiawi dan dengan jarak yang dekat. Hal itu mengakibatkan korban meninggal di tempat.
"yang telah diperiksa ada sebanyak lima orang yang terdiri dari dua orang yang ada bersama dengan Kasat Reskrim Polres Solok Selatan (korban) dini hari, saat itu bersama-sama memproses dugaan adanya tambang ilegal jenis galian C itu," ujar Irjen Pol Suharyono.
Untuk saksi lainnya adalah terduga pelaku berinisial AKP Dadang Iskandar yang menjabat sebagai Kabag Ops Polres Solok Selatan, Kapolres Solok Selatan, dan lainnya.
"Nantinya akan berkembang untuk saksi, mungkin dari teman-temannya yang ada selama ini dalam penegakan hukum terkait tambang ilegal jenis galian C di lokasi kejadian. Itu pasti akan mintai keterangan," ujarnya.
Terkait apakah terduga pelaku membekingan tambang ilegal belum dapat dipastikan oleh Polda Sumbar, Irjen Pol Suharyono menyebutkan terlalu prematur (dini) untuk menyampaikan keterkaitannya dalam penegakan hukum tersebut.
Saat ini Polda Sumbar tengah fokus untuk melakukan pendalaman seperti apa hubungan antara kedua perwira tersebut selama ini, sehingga Kapolres Solok Selatan AKBP Arief Mukti, juga akan dimintai keterangannya.
"Karena yang sebagai komandannya langsung di Polres Solok Selatan pastinya akan mengetahui persis bagaimana setiap staff dan anggotanya, apakah kinerjanya, prestasinya, apakah ada konflik tertentu. Oleh karena itu, kami butuh waktu untuk mendalaminya," pungkasnya.
Sumber: tribunnews