GELORA.CO - Israel kembali menunjukkan kebrutalannya di Jalur Gaza. Serangan terhadap dua lokasi yakni di Kota Gaza dan Beit Lahiya, Gaza Utara, Rabu (20/11/2024) malam menewaskan sedikitnya 88 orang.
Serangan sadis itu salah satunya mengincar bangunan di lingkungan Sheikh Radwan, Kota Gaza. Namun serangan paling mematikan berlangsung di Beit Lahiya. Pasukan Zionis mengebom gedung tempat tinggal memakan korban jiwa sedikitnya 66 orang.
Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan, Hussam Abu Safia, mengatakan kepada Al Jazeera, puluhan jenazah dibawa ke rumah sakitnya setelah serangan brutal pasukan Zionis tersebut di dekat rumah sakit. Sebagian besar jenazah adalah perempuan dan anak-anak.
Serangan itu juga menyebabkan 100 lebih penduduk lainnya luka.
Safia menambahkan, masih banyak korban yang terkubur reruntuhan bangunan. Sayangnya, tidak ada cara untuk menyelamatkan para korban yang terjebak.
Pasukan Israel mengepung Gaza Utara dan mencegah petugas medis Pertahanan Sipil Palestina beroperasi di daerah tersebut.
Pada Minggu (17/11/2024), pasukan Israel membantai setidaknya 111 warga Gaza dalam sehari. Sebanyak 72 orang di antaranya meninggal dalam satu kali serangan yakni di Beit Lahiya.
Serangan ditujukan terhadap beberapa bangunan permukiman di Beit Lahiya. Bisa dibayangkan, para korban meninggal kemungkinan besar adalah beberapa anggota keluarga.
Banyak dari mereka adalah para pengungsi, bukan penduduk setempat, yang hidup terkatung-katung mencari tempat aman di tempat kerabat.
Puluhan warga terpaksa mengungsi dari Beit Lahiya seiring dengan semakin intensifnya serangan Israel di Gaza Utara sejak beberapa hari terakhir.
Pasukan Zionis mengerahkan tank-tank ke kota yang di dalamnya juga terdapat Rumah Sakit Indonesia tersebut. Tank juga dikerahkan ke kota lainnya di utara yakni Beit Hanun dan Jabalia. Tempat tersebut merupakan kamp pengungsi terbesar di Gaza
Sumber: inews