GELORA.CO - Pasangan Pramono Anung-Rano Karno berhasil memenangkan Pilkada Jakarta 2024 berdasarkan hasil hitung cepat atau quick count. Namun, data ini menunjukan masih ada potensi pilkada berjalan dua putaran.
"Dengan kaidah margin error sebesar 2-3 persen tidak otomatis memenangkan pasangan Pramono - Rano menang kontestasi Pilkada dalam satu putaran," kata Aktivis 98, Haris Rusly Moti, Kamis (28/11).
Oleh karena itu, semua pihak harus menunggu hasil hitung riil dari KPUD Jakarta. Termasuk adanya potensi gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK).
"Menurut data dan informasi yang ada saat ini, kami meyakini jika hasil real count dilakukan oleh KPUD, Pilkada DKI berpeluang berlangsung dalam dua putaran," jelasnya.
Atas dasar itu, Haris meminta, semua pihak menerima bila Pilkada Jakarta 2024 pada akhirnya berlangsung dua putaran. Sehingga nantinya bisa menghasilkan pemimpin terbaik.
"Kami berharap semua pihak dapat mengikuti semua tahapan Pilkada termasuk harus menempuh dalam sengketa di Mahkamah Konstitusi," pungkasnya.
Sebelumnya, Tim sukses menyakini pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 3 Pramono-Rano Karno telah memenangkan Pilkada Jakarta 2024. Hal itu menyusul hasil hitung cepat atau quick qount yang dilakukan semua lembaga survei memenangkan pasangan tersebut.
Ketua Tim Sukses Pramono-Rano, Lies Hartono alias Cak Lontong mengatakan, dengan perolehan suara di kisaran 50 persen berdasarkan hitung cepat maka akan menempatkan Pramono-Rano menang satu putaran.
"Semua lembaga survei memenangkan Mas Pram dan Bang Doel dan ada 6 di antaranya dan itu sebagian besar menempatkan Mas Pram dan Bang Doel di atas 50 persen. Artinya berdasarkan hasil tersebut, Kita bisa menyatakan bahwa Pilkada Jakarta berlangsung satu putaran," kata Cak Lontong di Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (27/11).
Untuk memastikan hasil hitung cepat, kini masih menunggu hitung resmi KPUD Jakarta. Selain itu, tim pemenangan Pramono-Rano juga mengumpulkan seluruh butki perolehan suara.
"Kita perlu menyampaikan bahwa Paslon nomor 3 Kita mempunyai semua bukti C1 secara lengkap dan sekarang sedang dilakukan penghitungan," jelasnya.
Sumber: jawapos