Polda Metro Geledah Kantor Satelit Judi Online, Pegawai Komdigi Digaji Rp5 Juta Per Bulan

Polda Metro Geledah Kantor Satelit Judi Online, Pegawai Komdigi Digaji Rp5 Juta Per Bulan

Gelora News
facebook twitter whatsapp
Polda Metro Geledah Kantor Satelit Judi Online, Pegawai Komdigi Digaji Rp5 Juta Per Bulan

GELORA.CO -
Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menggeledah sebuah ruko yang diduga dijadikan sebagai kantor satelit judi online pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). Kantor tersebut terletak di Ruko kawasan Galaxy, Jakasetia, Kota Bekasi, Jawa Barat.

Diketahui, Penggeledahan dipimpin langsung oleh Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra.

Salah satu tersangka yang belum dibeberkan identitasnya mengaku bekerja selama 10 jam dalam sehari.

"10 jam dari jam 8 pagi sampai jam 8 malam," ujar dia saat ditanya oleh Wira, Jumat (1/11/2024).

Dia mengaku, terdapat 5000 situs judi online yang telah diinput. Rinciannya 4000 situs judi online diblokir dan 1000 situs dibina alias diamankan agar tak terblokir.

Dia mengatakan, setiap web dibayar seharga Rp8,5 juta agar tak di blokir. "Setiap web itu kurang lebih 8 juta setengah," tutur dia.

Adapun para pegawai alias oknum tersebut digaji sebesar Rp5 juta.

"Rp5 juta (perbulan)," kata dia.

Sebelumnya, Polisi membeberkan modus oknum 11 orang pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengamankan website judi online.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indardi mengatakan pegawai tersebut bakal mengamankan website judi online jika sudah mengenal dengan pemilik website. Adapun mereka memiliki wewenang untuk melakukan pemblokiran terhadap situs judi online, namun disalahgunakan.

"Hasil pengungkapan oleh Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro jaya, ditemukan fakta bahwa oknum yang diberikan kewenangan untuk memblokir, menyalahgunakan kewenangan tersebut.

Ada yang diblokir, ada yang tidak diblokir," ujar Ade kepada wartawan, Jakarta, Jumat (1/11/2024).

Lebih lanjut, Ade juga mengatakan kalau pegawai tersebut juga menerima sejumlah uang dari pemilik website. Sehingga beberapa website judi online masih bisa beroperasi.

"Sebenarnya judi online dapat diberantas dengan menutup atau memblokir ribuan website judi online, tetapi karena ada oknum yang bermain dan menerima uang sehingga website judi online tertentu tetap masih bisa beroperasi," kata dia.

Sumber: inilah
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita