GELORA.CO - Pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) di Solo, Jawa Tengah, pada akhir pekan kemarin, bukanlah pertemuan biasa antara kedua tokoh bangsa.
Sebab, pertemuan antara Prabowo dan Jokowi terjadi saat momen Pilkada Serentak 2024 serta beberapa isu yang tengah memanas lainnya seperti kabinet dan kasus korupsi.
Demikian disampaikan pengamat komunikasi politik Hendri Satrio alias Hensat, dalam keterangannya, Selasa 5 November 2024.
"Pertemuan di Solo yang baru saja terjadi adalah pertemuan yang bukan main!" ujar Hensat, Selasa, 5 November 2024.
Founder Lembaga Survei KedaiKOPI itu juga menilai, pertemuan Prabowo-Jokowi di Solo menunjukkan adanya hubungan dinamis antara kedua tokoh itu.
Ia menyebut, pertemuan tersebut juga menunjukkan adanya strategi-strategi politik yang dibahas.
"Mungkin bisa saja bahas Pilkada, bahas kabinet, atau mungkin juga ngobrol soal Gerakan Solidaritas Nasional (GSN) yang baru saja dibentuk," kata Hensat.
Hensat pun tak memungkiri jika banyak masyarakat yang menilai Prabowo seperti masih berada di bawah bayang-bayang Jokowi karena pertemuan tersebut.
Namun, Hensat meyakini bahwa Prabowo adalah pemimpin yang berdaulat tanpa dipengaruhi pemimpin-pemimpin sebelumnya.
"Saya masih memberikan kesempatan kepada pak Prabowo untuk terus menjalankan kabinetnya, pemerintahannya sampai 100 hari ke depan," pungkasnya.
Sumber: rmol